Kaimana, 30 September 2017 – Kabupaten Kaimana, Papua Barat memiliki 76.000 ha hutan mangrove yang ternyata memiliki potensi besar sebagai penyimpan karbon. Sebuah kajian yang dilaksanakan tahun 2014 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, UNIPA, dan Conservation International (CI) Indonesia di Teluk Arguni Kabupaten Kaimana mencatat bahwa lokasi tersebut memiliki potensi serapan karbon sebesar 717 Mg C ha -1. Selain di Teluk Arguni, hasil kajian dari studi serupa di 2 lokasi lainnya sedang disusun dan akan menjadi informasi bagi Pemerintah Nasional dan Kabupaten dalam upaya pelestarian mangrove yang turut berperan mendukung komitmen Indonesia dalam perubahan iklim. Sejak 27-28 September 2017, bersama mitra setempat, CI Indonesia melakukan survey penilaian kelompok yang dilakukan di 3 sekolah setingkat SMA di Kabupaten Kaimana, menjangkau 185 siswa. Survey ini bertujuan untuk mendapat data atas pemahaman siswa tentang ekosistem mangrove, serta mengedukasi siswa akan jasa lingkungan ekosistem mangrove. Kegiatan dimulai dengan paparan tentang mangrove dan ‘blue carbon’ serta pengisian angket dan diskusi bersama, dipandu oleh tim CI Indonesia. Hasil survey ini diharap dapat membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Kaimana sebagai bahan acuan dalam menetapkan kebijakan terkait pengelolan ekosistem mangrove.
Hutan Mangrove Kaimana, Penyimpan Karbon Terbesar di Indonesia
Kaimana, 30 September 2017 – Kabupaten Kaimana, Papua Barat memiliki 76.000 ha hutan mangrove yang ternyata memiliki potensi besar sebagai penyimpan karbon. Sebuah kajian yang dilaksanakan tahun 2014 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, UNIPA, dan Conservation International (CI) Indonesia di Teluk Arguni Kabupaten Kaimana mencatat bahwa lokasi tersebut memiliki potensi serapan karbon sebesar 717 Mg C ha -1. Selain di Teluk Arguni, hasil kajian dari studi serupa di 2 lokasi lainnya sedang disusun dan akan menjadi informasi bagi Pemerintah Nasional dan Kabupaten dalam upaya pelestarian mangrove yang turut berperan mendukung komitmen Indonesia dalam perubahan iklim. Sejak 27-28 September 2017, bersama mitra setempat, CI Indonesia melakukan survey penilaian kelompok yang dilakukan di 3 sekolah setingkat SMA di Kabupaten Kaimana, menjangkau 185 siswa. Survey ini bertujuan untuk mendapat data atas pemahaman siswa tentang ekosistem mangrove, serta mengedukasi siswa akan jasa lingkungan ekosistem mangrove. Kegiatan dimulai dengan paparan tentang mangrove dan ‘blue carbon’ serta pengisian angket dan diskusi bersama, dipandu oleh tim CI Indonesia. Hasil survey ini diharap dapat membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Kaimana sebagai bahan acuan dalam menetapkan kebijakan terkait pengelolan ekosistem mangrove.
Publisher