Ikon Baru Kota Makassar, Jalan Tol Layang A.P. Pettarani Masuk Nominasi Mino Best Award Mewakili Indonesia


Jakarta, 9 Agustus 2021 – PT Margautama Nusantara (MUN) yang merupakan anak usaha dari PT Nusantara Infrastructure Tbk di sektor jalan tol, berhasil masuk dalam nominasi penghargaan di ajang bergengsi internasional The Mino Best Project Award untuk proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani, Makassar.

Proyek Jalan Tol Layang A.P. Pettarani, Makassar masuk dalam kategori Jalan dengan volume tinggi (high-volume road category) yang ditetapkan dalam Sidang Konsil ke-114, Road Engineering for Asia dan Australasia (REAAA). Pemenang akan diumumkan secara langsung pada Second Mino Best Project Award Ceremony at 16th REAAA Conference yang diadakan di Manila pada 15 September 2021 mendatang dengan mengusung tema “Shaping the Future of Road Engineering with Advance Technology”.

The Mino Best Project Award adalah ajang penghargaan untuk proyek jalan maupun jembatan baru terbaik yang berlokasi di Wilayah Asia dan Australasia yang diadakan empat tahun sekali. The Mino Best Project Award ini merupakan acara yang kedua kalinya diselenggarakan setelah empat tahun sebelumnya diadakan di Bali pada tahun 2017.

Sejumlah negara yang terlibat dalam kompetisi ini diantaranya Jepang, Malaysia, Australia, Mongolia, Filipina, Taiwan, Indonesia, Myanmar dan Thailand. Proyek Jalan Tol Layang A.P. Pettarani mendapat kepercayaan untuk mewakili Indonesia dalam kompetisi internasional ini oleh Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI).

Danni Hasan, Direktur Utama PT Margautama Nusantara (MUN) mengatakan “Pencapaian ini merupakan kebanggaan yang sangat luar biasa bagi kami sebagai perwakilan dari Indonesia yang mengikuti kompetisi tersebut.

Danni menambahkan “Selama proses pembangunan, kami bekerjasama dengan berbagai mitra lokal dan internasional (khususnya Jepang) yang kompeten dibidangnya. Kami sebagai project owner juga sangat memperhatikan aspek quality dan safety. Sehingga melalui pencapaian ini kami berharap dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan jalan tol di Indonesia yang juga diakui di ajang internasional”.

Sementara itu, DR. A. Hermanto Dardak, Immediate Past President of REAAA mengungkapkan, “Selamat dan sukses atas keberhasilan MUN melalui Proyek Jalan Tol Layang Pettarani yang terpilih menjadi nominasi dalam penghargaan ini.

Melalui proses yang cukup panjang, panitia akhirnya memilih 6 proyek dari berbagai negara untuk dinominasikan mendapat penghargaan tersebut. Hermanto menambahkan, “Saya percaya bahwa keberhasilan ini berkat kerja keras dan profesionalisme segenap Manajemen MUN dengan komitmennya yang tinggi untuk menerapkan quality assurance, serta memanfaatkan state of the art technology, termasuk adanya kerjasamanya yang baik dengan konsultan dan kontraktor untuk menghasilkan karya dengan kualitas kelas dunia. Tentunya saya sebagai Immediate Past President of REAAA sekaligus sebagai warga Indonesia, turut bangga dan menyampaikan apresiasi atas prestasi yang telah diraih.”

Dalam mengikuti kompetisi internasional ini, tim proyek pembangunan Tol Layang A.P. Pettarani telah mengikuti berbagai tahapan sejak Mei 2020. Beberapa aspek atau kriteria yang menjadi penilaian dalam kompetisi ini diantaranya terkait efektivitas dan dampak sosial proyek yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, lalu lintas, keselamatan dan keamanan para pengguna jalan, keunggulan teknis, teknologi dan inovasi dari sisi desain dan kontruksi serta seberapa besar dampak keramahan dan kesadaran lingkungan dari proyek yang dijalankan.

Tol Layang A.P. Pettarani (Tol Ujung Pandang Seksi 3) sepanjang 4,3 km ini merupakan ikon baru Kota Makassar yang resmi beroperasi pada 19 Maret 2021. PT Makassar Metro Network (MMN) sebagai operator memulai pembangunan sejak April 2018 hingga akhirnya dioperasikan pada 19 Maret 2021 dengan melibatkan sekitar 3000 pekerja lokal.

Jalan tol layang dengan nilai investasi sebesar Rp2,3 triliun ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengurai kemacetan kota, memberikan kemudahan mobilitas, pendistribusian barang dan logistik, sekaligus akan mengoptimalkan fungsi jaringan jalan tol di Kota Makassar yang menghubungkan simpul ekonomi, bandar udara, pelabuhan, Kawasan industri dan  perkantoran.

Sehingga dapat memperkuat peran Kota Makassar sebagai pusat pertumbuhan maupun pusat pelayanan jasa dan distribusi bagi Wilayah Timur Indonesia, sekaligus mendorong peningkatan perekonomian dan sosial untuk skala regional.

Tak hanya itu, dari sisi lingkungan, pembangunan tol layang ini telah menerapkan konsep green infrastructure dengan mengedepankan unsur keselamatan dan keamanan. Manajemen Perusahaan juga telah melakukan perbaikan dan pengembalian kondisi Jalan Arteri A.P. Pettarani yang terdiri dari pekerjaan pengaspalan, pembersihan drainase, pembangunan pedestrian, pemasangan lampu penerangan, pemasangan rambu, pekerjaan marka dan penyediaan lajur sepeda serta lajur hijau. Sehingga lebih ramah bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda.

Pembangunan konstruksi Jalan Tol Layang A.P. Pettarani menerapkan konsep design and build dengan menggunakan teknologi mutakhir bidang konstruksi serta inovasi perencanaan dan pelaksanaan yang baru diterapkan pertama kali di Indonesia.

Seperti penggunaan Metode Aluma untuk pekerjaan pier head, pekerjaan utama superstruktur menggunakan erection box girder span by span dengan balance launching gantry, serta pemasangan teknologi terkini berupa Structural Health Monitoring System (SHMS) yang dapat mengetahui kondisi struktur dari tol layang.

Perusahaan bekerjasama dengan PT Wijaya Karya Beton sebagai Kontraktor Utama dengan konsultan perencana PT Cipta Graha Abadi. Selain itu proyek ini juga diawasi oleh konsultan Supervisi dan konsultan Pengendali Mutu dimana Konsultan Supervisi adalah Nippon Koei Co., Ltd., PT Indokoei International, PT Cipta Strada dan Konsultan Pengendali Mutu Independen adalah PT Virama Karya Persero. Dukungan finansial juga didapatkan Perusahaan dalam hal pembiayaan proyek yang bersumber dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Dengan keikutsertaan Perusahaan dalam ajang ini, diharapkan dapat menjadi semangat dan motivasi seluruh pihak dalam memberikan kontribusi terbaiknya untuk kemajuan Perusahaan, pembangunan infrastruktur nasional, masyarakat dan lingkungan.

Sekilas Mengenai PT Nusantara Infrastructure Tbk

PT Nusantara Infrastructure Tbk (dengan kode saham META) adalah salah satu Perusahaan investor dan operator infrastruktur swasta terintegrasi di Indonesia yang berdiri sejak 2006 dan fokus dalam pengembangan bisnis Perusahaan yakni, pemilik dan pengelola jalan tol (Jakarta, Tangerang Selatan dan Makassar), jasa pengelolaan air bersih, pembangkit energi terbarukan dan jasa pelabuhan.

Di sektor jalan tol, Perusahaan memegang konsesi Tol Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) seksi W1 Ruas Kebon Jeruk – Penjaringan sepanjang 9,7 KM; Tol BSD Ruas Pondok Aren – Serpong sepanjang 7,2 KM; Tol Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 1 & 2 (PT Makassar Metro Network (MMN), ruas Pelabuhan Soekarno Hatta – Pettarani sepanjang 5,9 KM, serta Tol (PT Jalan Tol Seksi Empat - JTSE) ruas Tallo – Bandara Hasanuddin, Makassar dengan panjang 11,6 KM. Perusahaan juga telah menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 3 atau Tol Layang A.P. Pettarani di Makassar dengan panjang 4,3km sebagai ikon baru kebanggan Kota Makassar.

Di sektor pengolahan air bersih, Perusahaan telah mengoperasikan tiga instalasi pengolahan air bersih atau Water Treatment Plant (WTP), yaitu PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) yang terletak di Serang, Banten; PT Dain Celicani Cemerlang (DCC) di Medan, Sumatera Utara; dan PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM).di Cikokol, Tangerang, Banten dengan total kapasitas 2.025 liter/detik. Air bersih yang dihasilkan ketiga WTP tersebut kemudian disalurkan melalui Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) setempat untuk kebutuhan industri dan perumahan-perumahan.

Sementara di sektor energi terbarukan, Perusahaan memiliki aset Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kabupaten Dairi, Sumatra Utara dan Pembangkit Tenaga Biomassa (PLTBm) di Pontianak dengan masing-masing kapasitas 15 MW. Untuk sektor jasa kepelabuhan, Perusahaan bergerak di bidang jasa pelabuhan, pergudangan, jasa bongkar di Pelabuhan Panjang, Lampung.

Saat ini Nusantara Infrastructure dalam pengelolaan bisnis jalan tol, pengelolaan air bersih, pelabuhan dan energi terbarukan, telah memberikan layanan kepada lebih dari 72 juta pengguna jalan tol, 2.025 liter/detik air bersih, dan 224 kapal dengan 1.513 kMT volume  kargo, 1,27 juta pelanggan listrik di Wilayah UP3 Pontianak dan 10.000 Masyarakat di Kabupaten Dairi dan Karo, Sumatera Utara.

Editor: Marketing Exabytes
Publisher