JAKARTA, 28 Mei 2020 – Perusahaan energi terintegrasi PT Indika Energy Tbk. (Perseroan) merilis Laporan Konsolidasi untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2020 (3M-2020). Perseroan membukukan Pendapatan US$641,5 juta — menurun 8,5% dibandingkan US$700,7 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Faktor utamanya adalah penurunan pendapatan PT Kideco Jaya Agung (Kideco) sebesar 8,2% dari US$409,9 juta pada 3M-2019 menjadi US$376,4 juta pada 3M-2020 yang disebabkan pelemahan harga jual batubara menjadi US$43,0 per ton pada 3M-2020 dibandingkan US$45,7 per ton pada 3M-2019. Sementara itu, pendapatan PT Petrosea Tbk. (Petrosea) juga menurun sebesar 10,1% dari US$115,2 juta di 3M-2019 menjadi US$103,6 juta di 3M-2020. Pandemi COVID-19 mengakibatkan pelemahan perekonomian global dan ikut berimbas pada sektor pertambangan. Meski demikian, Perseroan dalam kondisi baik dan memiliki posisi keuangan yang sehat. Posisi Kas dan setara kas Perseroan hingga akhir 3M-2020 adalah sebesar US$728,2 juta. “Di tengah kondisi perekonomian dan industri yang menantang, prioritas kami adalah menjaga posisi kas dan optimalisasi belanja modal,” tutur Azis Armand, Wakil Direktur Utama dan CEO Grup Indika Energy. Awal Mei lalu, lembaga pemeringkat Moody's Investors Service (Moody’s) mempertahankan peringkat grup Perseroan pada level Ba3, walaupun outlook-nya direvisi menjadi negatif karena tantangan di industri batubara yang semakin besar. Moody’s menegaskan afirmasi level Ba3 ini merupakan cerminan kondisi Perseroan yang memiliki saldo kas yang besar, bisnis yang terdiversifikasi, serta utang jangka pendek yang terkelola dengan baik.
Indika Energy Jaga Stabilitas Operasi di Tengah Pandemi
JAKARTA, 28 Mei 2020 – Perusahaan energi terintegrasi PT Indika Energy Tbk. (Perseroan) merilis Laporan Konsolidasi untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2020 (3M-2020). Perseroan membukukan Pendapatan US$641,5 juta — menurun 8,5% dibandingkan US$700,7 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Faktor utamanya adalah penurunan pendapatan PT Kideco Jaya Agung (Kideco) sebesar 8,2% dari US$409,9 juta pada 3M-2019 menjadi US$376,4 juta pada 3M-2020 yang disebabkan pelemahan harga jual batubara menjadi US$43,0 per ton pada 3M-2020 dibandingkan US$45,7 per ton pada 3M-2019. Sementara itu, pendapatan PT Petrosea Tbk. (Petrosea) juga menurun sebesar 10,1% dari US$115,2 juta di 3M-2019 menjadi US$103,6 juta di 3M-2020. Pandemi COVID-19 mengakibatkan pelemahan perekonomian global dan ikut berimbas pada sektor pertambangan. Meski demikian, Perseroan dalam kondisi baik dan memiliki posisi keuangan yang sehat. Posisi Kas dan setara kas Perseroan hingga akhir 3M-2020 adalah sebesar US$728,2 juta. “Di tengah kondisi perekonomian dan industri yang menantang, prioritas kami adalah menjaga posisi kas dan optimalisasi belanja modal,” tutur Azis Armand, Wakil Direktur Utama dan CEO Grup Indika Energy. Awal Mei lalu, lembaga pemeringkat Moody's Investors Service (Moody’s) mempertahankan peringkat grup Perseroan pada level Ba3, walaupun outlook-nya direvisi menjadi negatif karena tantangan di industri batubara yang semakin besar. Moody’s menegaskan afirmasi level Ba3 ini merupakan cerminan kondisi Perseroan yang memiliki saldo kas yang besar, bisnis yang terdiversifikasi, serta utang jangka pendek yang terkelola dengan baik.
Publisher