Indonesia Dukung Asean-Korea Centre Digitalisasi Kegiatan Promosi


Jakarta, 11 Februari 2021 – Indonesia mendukung program ASEAN–Korea Centre (AKC), yaitu digitalisasi promosi sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata, sebagai bentuk adaptasi di tengah pandemi Covid-19. Kementerian Perdagangan RI berharap penerapan digitalisasi ini dapat memperkuat kerja sama ekonomi dan jaringan komunitas ASEAN dan Korea Selatan, termasuk mempertahankan peluang bisnis pengusaha Indonesia dalam menjajaki pasar Negeri Ginseng.

Hal tersebut disampaikan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Kasan di selasela Sidang Tahunan Council Director AKC ke-13 secara virtual, Selasa (9/2). Kasan juga adalah Council Director Indonesia dan Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuan kali ini.

“Pandemi Covid-19 telah mentransformasi gaya hidup dan model bisnis masyarakat di seluruh dunia dengan penerapan digitalisasi. AKC, tidak terkecuali, memberdayakan teknologi digital dalam pelaksanaan keseluruhan programnya di tahun 2021. Untuk itu, Indonesia berkomitmen mendukung program promosi AKC,” kata Kasan.

Sejumlah program promosi AKC beradaptasi lewat penerapan digitalisasi menjadi penjajakan kesepakatan dagang secara virtual (online business matching), forum bisnis dan seminar daring, bersiaran lewat platform streaming video seperti YouTube, dan publikasi daring. “Kami memahami bahwa berbagai bentuk format promosi baik luring maupun daring akan berkontribusi positif dalam membuka peluang bisnis bagi pengusaha Indonesia untuk menjajaki pasar Korea Selatan,” Kasan melanjutkan.

Pertemuan tahunan Council Director AKC tahun ini dihadiri oleh perwakilan kesepuluh negara anggota ASEAN dan perwakilan Korea Selatan. Delegasi Indonesia sendiri terdiri atas perwakilan dari Kementerian Perdagangan; Kementerian Luar Negeri; Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Badan Koordinasi Penanaman Modal; Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul, Korea Selatan; dan Indonesian Trade Promotion Center Busan, Korea Selatan.

Dalam menyusun program tahun 2021, strategi AKC berorientasi pada adaptasi kebiasaan baru akibat pandemi Covid-19 lewat peningkatan program berbasis digital; pendekatan holistik dan terintegrasi dengan rancangan program sepanjang tahun dan jangka panjang; dan penguatan kolaborasi di setiap level baik dalam lingkup internal dan eksternal organisasi guna mencapai tujuan utama.

Beberapa sektor yang menjadi perhatian Indonesia dalam kerangka kerja sama ini antara lain peningkatan akses makanan dan minuman, khususnya buah-buahan, agar menjadi bagian dari mata rantai pasokan Korea Selatan; produk kesehatan; produk kreatif seperti animasi, gim, konten kreatif, dan pengembangan kekayaan intelektual dari kreasi lokal; serta pengembangan mobil listrik dan industri pendukungnya.

Selain pengembangan di sektor perdagangan, dalam pertemuan tahunan ASEAN dan Korea Selatan ini para anggota juga sepakat mendorong perkembangan sektor investasi, kebudayaan, dan pariwisata yang berkelanjutan. Beberapa kegiatan yang disepakati untuk dilakukan seperti ASEAN Week 2021 dan ASEAN–Korea Familiarization Tour di bidang pariwisata, serta ASEAN Startup Week dan ASEAN–Korea Connectivity Forum di bidang investasi yang akan ditayangkan dalam bentuk siaran daring melalui kanal YouTube AKC.

Menurut Kasan, Indonesia telah berpartisipasi secara aktif pada sepuluh program AKC tahun 2020 di bidang perdagangan dan investasi yang seluruhnya dilaksanakan secara daring. Capaian Indonesia tahun 2020 yaitu keberhasilan Bukalapak meraih penghargaan “Regional Champion”, suatu penghargaan yang diberikan kepada perusahaan start-up di ASEAN pada ajang The 5th ASEAN Entrepreneur Award. Selain itu desainer produk asal Indonesia, Tri Anugrah, berhasil meraih penghargaan “Consolation Prize” pada ajang kompetisi The 1st ASEAN–Korea Excellence Design Exhibition Award.

Sekilas AKC

AKC adalah organisasi antarpemerintah yang dibentuk untuk mendukung dan meningkatkan kerja sama kemitraan ASEAN–Korea Selatan, mengembangkan saling pengertian melalui pertukaran kebudayaan dan people-to-people contact, serta mendorong upaya integrasi ASEAN. AKC resmi didirikan pada 13 Maret 2009, sesuai dengan Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada KTT ke-11 ASEAN-Republic of Korea (ROK) pada November 2007 dan mulai berlaku sejak Desember 2008.

AKC beranggotakan sepuluh negara anggota ASEAN dan Republik Korea Selatan. Sekretariat AKC berada di Seoul, Korea Selatan. “Council” ditetapkan sebagai lembaga pemegang kuasa tertinggi dalam pengambilan keputusan, terdiri atas sebelas direktur yang ditunjuk dari masing-masing negara anggota. Tiga pilar kegiatan AKC adalah perdagangan dan investasi, budaya dan pariwisata, serta hubungan masyarakat dan pertukaran informasi.

Setiap tahunnya negara-negara ASEAN dan Korea Selatan bergiliran menjadi ketua AKC dan bekerja bersama Sekretariat Jenderal AKC dalam menjalankan program-program AKC. Untuk tahun 2021, AKC dipimpin oleh Brunei Darussalam dengan Kamboja sebagai wakil ketua. Di bawah kepemimpinan Brunei Darussalam, AKC diharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi negaranegara ASEAN dan Korea Selatan yang mengalami perlambatan akibat dampak pandemi Covid-19.

Editor: Marketing Exabytes
Publisher