Kalbe dan RS Medistra Edukasi Penanganan Kanker Usus Besar


Jakarta, 11 Desember 2021 – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui divisi Onkologi (One Onco) berkolaborasi dengan Kalgen Innolab, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pusat dan RS Medistra menggelar edukasi kesehatan secara daring dengan tema “Apakah Semua Jenis Kanker Usus Besar, Penanganannya Sama?” dengan narasumber Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FACP dengan topik “Terapi Kanker Usus Besar secara Individual” dan dr. Ibrahim Basir, Sp.B-KBD dengan topik “Peran Pembedahan pada Kanker Usus Besar”.

Acara ini dibuka secara resmi oleh dr. Dini Handayani, MD, MARS, FISQ selaku Direktur RS Medistra dan Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FACP selaku Ketua Yayasan Kanker Indonesia Pusat dan merupakan salah satu dari rangkaian acara Health Talk Webinar Series yang dilaksanakan RS Medistra dalam rangka ulang tahun Rumah Sakit Medistra yang ke-30.

Edukasi kesehatan ini akan dihadiri oleh 180-200 peserta dari berbagai kalangan, antara lain masyarakat awam, komunitas kanker, pasien, penyintas dan pemerhati kanker. Melalui edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan awareness bahwa tidak semua penyakit kanker dengan jenis kanker dan stadium yang sama akan mendapatkan pengobatan yang sama persis.

“Melalui pilar Hygiene and Health Education dan tagline Bersama Sehatkan Bangsa, Kalbe terus mewujudkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dimana salah satunya terhadap penyakit kanker. Program ini merupakan bagian dari layanan Kalbe One Onco, yakni ekosistem layanan onkologi yang terintegrasi dan memberikan solusi komprehensif, mulai dari layanan diagnositik terpadu, terapi atau pengobatan hingga membangun komunitas khusus pasien kanker,” kata dr. Selvinna, Marketing General Manager PT. Kalbe Farma Tbk.

“Antar satu pasien dengan pasien lain belum tentu memberikan respon yang sama pada satu jenis pengobatan yang sama. Saat ini muncul pendekatan baru yang disebut sebagai personalized medicine atau pengobatan secara individual. Pengobatan secara individual ini salah satunya dilakukan dengan melakukan pemeriksaan marker kanker. Pengobatan individual umumnya akan memberikan hasil yang lebih baik pada pasien,” kata Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FACP.

“Pembedahan merupakan langkah awal yang dilakukan untuk menghilangkan tumor. Umumnya pembedahan akan dilakukan bersama pengobatan lain seperti kemoterapi dan atau radiasi, ujar dr. Ibrahim Basir, Sp.B-KBD. “Tapi, pembedahan itu bukan cuma pembedahan, bukan cuma ngangkat kanker bukan cuma bikin selesai tumornya, tapi kita juga mikir quality of life dari pasien,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Akterono Dwi Budiyati, S.Si, M. Biomed selaku Manajer Riset Divisi Tes Diagnostik In-Vitro dari Stem Cell and Cancer Institute yang mengatakan Onco Panel Colorectal merupakan pemeriksaan biomarker komprehensif untuk kanker kolorektal/usus besar. Onco Panel Colorectal terdiri dari 5 marker yang diperiksa, yakni KRAS, NRAS, BRAF, MSI dan Skor Imun. Hasil yang diperoleh komprehensif mencakup faktor prognosis, faktor prediktif dan kemungkinan adanya Lynch Syndrome.

Serta interpretasi hasil mengacu pada pedoman penatalaksanaan kanker kolorektal internasional, sehingga penentuan terapi bersifat individual disesuaikan dengan karakteristik masing-masing pasien sehingga terapi yang diberikan pada pasien harapannya bisa memberikan efek yang optimal.

Sekilas tentang One Onco OneOnco adalah sebuah ekosistem berbasis digital yang dibangun oleh tim Oncology Kalbe, yang bertujuan untuk menjadi support system bagi para stakeholder kanker di Indonesia, khususnya para warrior, survivor dan caregiver kanker melalui :

1. Update informasi seputar kanker yang valid dan terpercaya 2. Akses layanan konsultasi seputar kanker secara daring 3. Akses untuk deteksi dini kanker yang lengkap dan terjangkau 4. Akses informasi seputar fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan serta komunitas kanker di Indonesia.

Ekosistem OneOnco ini dijiwai oleh semangat Inovasi teknologi serta kolaborasi dengan seluruh stakeholder yang relevan dengan kesehatan, khususnya kanker di Indonesia. Nilai tambah yang ingin diberikan melalui ekosistem ini kepada masyarakat dan penyintas adalah :

1. Membantu meningkatkan literasi serta kesadaran masyarakat akan informasi yang benar seputar kanker mulai dari deteksi dini hingga pengobatan serta paliatif. 2. Menjadi sistem support yang handal bagi para penyintas kanker pada khususnya serta masyarakat luas pada umumnya.

Sekilas tentang Kalbe

PT Kalbe Farma Tbk (“Kalbe”) berdiri sejak tahun 1966 dan merupakan salah satu perusahaan farmasi terbuka terbesar di Asia Tenggara. Kalbe memiliki empat divisi utama yang menangani portofolio merek yang handal dan beragam; divisi obat resep (Cefspan, Brainact, Broadced, dll); divisi produk kesehatan yang menangani obat bebas (Promag, Mixagrip, Komix, Woods, Fatigon, dll), multivitamin (Fatigon, H2, XonCe, Hevit-C, JossC1000 dll), dan minuman supplemen dan siap saji (Hydro Coco, Extra Joss), divisi nutrisi (ChilKid, Prenagen, Diabetasol, Zee, dll); dan divisi distribusi & logistik. Kalbe kini memiliki lebih dari 40 anak perusahaan dan 15 fasilitas produksi berstandar internasional, dan mempekerjakan sekitar 16.000 karyawan, yang tersebar di 76 cabang di seluruh Indonesia. Sejak tahun 1991, saham Kalbe tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX:KLBF).

Editor: Marketing Exabytes