Kenaikan Permintaan Didukung Penyaluran Kredit yang Prudent Diharapkan Mampu Menggerakkan Kembali Roda Perekenomian dan


Jakarta, 15 oktober 2020 Perekonomian tahun depan berpeluang kembali positif. Pemulihan akan terjadi secara terbatas namun belum bisa kembali ke kondisi sebelum pandemi. Ketersediaan vaksin merupakan faktor kunci dalam percepatan pulihnya aktivitas ekonomi. Sementara itu, perbaikan sisi permintaan yang didukung oleh penyaluran kredit secara prudent dan kecukupan manajemen risiko merupakan syarat utama upaya menggerakkan kembali roda perekenomian sekaligus perbaikan pertumbuhan ekonomi.

Hal itu mengemuka dalam webinar bertajuk “Menakar Optimisme Pertumbuhan Kredit di Tengah Tantangan” yang digelar PEFINDO Biro Kredit IdScore yang digelar pada kamis, 15 Oktober 2020. Acara yang rutin digelar tersebut menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang, baik pengamat ekonomi maupun pelaku utama sektor jasa keuangan dan diikuti oleh sekitar 500 peserta yang sebagian besar anggota PEFINDO Biro Kredit  IdScore dan relasi perusahaan.

Yohanes Arts Abimanyu, Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit – IdScore mengungkapkan bahwa, pandemi telah memengaruhi kemampuan membayar debitur yang menyebabkan terjadinya perubahan profil risiko debitur dan peningkatan NPL. Data kelolaan yang diamati pihaknya menunjukkan nilai portfolio kredit anggota (dari kalangan Bank Umum, BPD, BPR dan Perusahaan Pembiayaan) pada Agustus 2020 tercatat Rp3.335 trilun atau turun 17% dibanding Februari yang saat itu nilainya Rp4.010 triliun.

Sementara itu, nilai total portfolio kredit total (anggota dan non anggota) per Agustus 2020 tercatat Rp6.033 triliun atau mengalami persentase penurunan 12% dibanding posisi Februari. “Walaupun demikian, nilai portfolio kredit tersebut boleh dibilang relatif terjaga dan stabil selama masa pandemi terhitung sejak Maret dimana rata-rata portfolio bulanan anggota tercatat di level Rp3.347 triliun dan total sebesar Rp6.145 triliun” jelas Abimanyu.

Ditinjau dari sisi NPL, data menunjukkan bahwa tingkat NPL anggota PEFINDO Biro Kredit pada Agustus 2020 tercatat 3,81% atau naik dibanding Februari yang sebesar 2,81%. Sementara itu, tingkat NPL total (anggota dan non anggota) per Agustus tercatat 4,08% dibanding posisi Februari yang sebesar 2,81%.

Lebih jauh Abimanyu menambahkan bahwa pandemi juga mengakibatkan berkurangnya kemampuan sebagian debitur yang tercermin dari perubahan sebaran risk grade berupa peningkatan persentase debitur high risk dan very high risk dan penurunan persentase debitur kategori very low, low dan average risk. “Total persentase risiko debitur high dan very high masih tergolong tinggi dengan rata-rata di atas 40% dan terus meningkat terutama sejak Maret. Pada Juli, persentase total kategori ini bahkan mencapai 45,2% atau meningkat 3,2% dibandingkan Desember 2019 yang sebesar 41,2%”

“Kondisi saat ini menuntut lembaga keuangan untuk mengedepankan pengelolaan risiko dan memanfaatkan semua jenis informasi dan data secara optimal, agar risiko dapat termonitor guna mengejar pertumbuhan usaha yang sehat dan berkelanjutan. “Kami berkomitmen mendukung penerapan manajemen risiko terukur melalui penyediaan produk credit scoring sekaligus mendukung inklusi keuangan melalui perluasan akses pembiayaan ke seluruh lapisan masyarakat ” demikian Abimanyu menutup keterangannya.

TENTANG PT PEFINDO BIRO KREDIT

PT PEFINDO Biro Kredit merupakan biro kredit atau Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan yang sahamnya dimiliki oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO), PT Bursa Efek Indonesia, PT Pegadaian (Persero), PT TASPEN (Persero), PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma), PT Consumer Information Consulting dan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia.

PEFINDO Biro Kredit menghimpun data kredit yang bersumber dari lembaga keuangan dan data non kredit dari beberapa instansi publik dan lembaga yang telah bekerjasama sebagai sumber data. Data tersebut tersebut kemudian diolah dan disajikan diantaranya dalam bentuk laporan dan skor yang dapat diakses oleh para anggotanya yang jumlahnya saat ini mencapai sekitar 320 lembaga.

PEFINDO Biro Kredit memiliki layanan dengan brand IdScore yang menyediakan sembilan produk informasi perkreditan unggulan yaitu:

1.    IdScore. Menyajikan skor kredit yang menunjukkan tingkat kelayakan kredit debitur dilengkapi dengan probabilitas gagal bayar.

2.    IdReport. Laporan lengkap informasi perkreditan yang diolah dari data kredit dan data lainnya yang menampilkan:

•      Identitas debitur beserta riwayat perubahannya

•      Fasilitas kredit beserta riwayat pembayarannya

•      Fasilitas dan pemenuhan kewajiban keuangan lainnya

•      Informasi lain dari instansi publik

3.    IdScore+. Kombinasi IdScore dan IdReport, berisi laporan lengkap informasi perkreditan yang diolah dari data kredit dan data lainnya. Dilengkapi probabilitas gagal bayar serta dilengkapi dengan skor kredit yang dapat memberikan gambaran lengkap karakter keuangan seorang sebitur sebagai bagian dari proses analisa 5C;

4.    IdMarket Profile. Informasi data statistik yang disusun secara custom sesuai permintaan. Digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pengembangan usaha, penentuan kebijakan, dan keperluan bisnis lainnya;

5.    IdBenchmarking. Informasi data statistik makro dan spesifik industri untuk pengukuran kinerja portfolio dan pemantauan profil risiko kredit lembaga keuangan dibanding industrinya;

6.    IdAlternativeScore. Menyajikan skor kredit alternatif yang dihitung dengan memanfaatkan teknologi big data berbasis data non kredit yang bersumber dari berbagai institusi penyedia data;

7.    IdTelco Score. Scoring alternatof non kredit yangbersumber dari data agregat telco services;

8.    IdCustom Score. Produk scoring spesifik yang disusun berdasarkan jenis produk, target dan parameter tertentu untuk mendukung digitalisasi proses;

9.    IdBusiness Research. Analisa profil risiko debitur korporasi berdasarkan risiko industri, bisnis, keuangan, dan profil perkreditan

Editor: Marketing Exabytes
Publisher