Jakarta, 14 Februari 2017 – PT Elnusa Tbk (ELNUSA), salah satu perusahaan nasional terkemuka penyedia jasa energi terintegrasi, menutup kinerja 2016 dengan laba dan marjin laba konsolidasi yang tetap terjaga dengan baik. Sepanjang 2016 harga minyak dunia masih mengalami fluktuasi yang cukup tajam, bahkan sempat menyentuh level terendah yaitu US$28 per barel pada awal Januari dan bergerak terbatas di bawah level US$50 pada hampir sepanjang tahun. Kondisi tersebut mempengaruhi aktivitas migas baik dari sisi eksplorasi maupun produksi serta pengembangan lapangan migas. Elnusa sebagai salah satu pemain utama jasa migas nasional turut terkena dampaknya, sehingga pendapatan usaha konsolidasi mengalami penurunan sebesar 4,1% menjadi Rp3,6 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Akibatnya, perolehan laba juga mengalami penurunan, termasuk laba bersih yang turun sebesar 17,2% dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp310 miliar. Selain karena imbas aspek operasional, penurunan laba bersih pada 2016 juga dipengaruhi oleh kerugian kurs yang cukup besar sekitar Rp18 miliar.
Kinerja Elnusa 2016: Keunggulan Diversifikasi Jasa Migas Terintegrasi
Jakarta, 14 Februari 2017 – PT Elnusa Tbk (ELNUSA), salah satu perusahaan nasional terkemuka penyedia jasa energi terintegrasi, menutup kinerja 2016 dengan laba dan marjin laba konsolidasi yang tetap terjaga dengan baik. Sepanjang 2016 harga minyak dunia masih mengalami fluktuasi yang cukup tajam, bahkan sempat menyentuh level terendah yaitu US$28 per barel pada awal Januari dan bergerak terbatas di bawah level US$50 pada hampir sepanjang tahun. Kondisi tersebut mempengaruhi aktivitas migas baik dari sisi eksplorasi maupun produksi serta pengembangan lapangan migas. Elnusa sebagai salah satu pemain utama jasa migas nasional turut terkena dampaknya, sehingga pendapatan usaha konsolidasi mengalami penurunan sebesar 4,1% menjadi Rp3,6 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Akibatnya, perolehan laba juga mengalami penurunan, termasuk laba bersih yang turun sebesar 17,2% dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp310 miliar. Selain karena imbas aspek operasional, penurunan laba bersih pada 2016 juga dipengaruhi oleh kerugian kurs yang cukup besar sekitar Rp18 miliar.
Publisher