KKP Gelar Pelatihan Diversifikasi Pengolahan Ikan


JAKARTA (11/8) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggencarkan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Guna mendukung hal tersebut, KKP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) mengadakan dua tema pelatihan diversifikasi pengolahan ikan, secara bersamaan pada Senin (9/8/2021) dengan total peserta sebanyak 1.120 orang dari seluruh lapisan masyarakat.

Tema yang diangkat kali ini adalah Pelatihan Pembuatan Kerupuk Atom Ikan Tuna dan Pelatihan dan Pembuatan Sushi Roll Kari Mentaiyaki yang dilakukan secara full online.

Ditemui secara terpisah Plt. Kepala BRSDM KP, Kusdiantoro menyampaikan, adanya kegiatan pelatihan ini sebagai bentuk komitmen KKP dalam merealisasikan percepatan pemulihan ekonomi nasional.

“Lewat pelatihan ini, kita bisa membantu untuk meningkatkan keterampilan pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan. Hal ini juga sebagai bentuk komitmen kita dalam percepatan pemulihan ekonomi dan mendukung program prioritas KKP tahun 2021-2024,” ujar Kusdiantoro.

Kedua pelatihan ini, difasilitasi oleh dua Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Ambon dan Medan dibawah Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP).

Diikuti sebanyak 506 peserta yang berasal dari 34 Provinsi di Indonesia, kegiatan Pelatihan Pembuatan Kerupuk Atom Tuna dibimbing oleh para instruktur dari BP3 Ambon. Para peserta mengikuti praktik di tempat masing-masing dengan menyiapkan bahan secara mandiri.

Banyak jenis kerupuk yang dijual di pasaran, salah satunya adalah kerupuk berbahan dasar ikan tuna. Saat ini kerupuk tidak hanya diminati sebagai camilan saja, namun juga bisa menjadi alternatif untuk pendamping ketika menyantap makanan.

Dalam hal ini, Kepala Puslatluh KP, Lilly Aprilia Pregiwati mengatakan, kegiatan ini merupakan peluang yang bagus untuk dikembangkan, terlebih di tengah sulitnya ekonomi saat ini. Ia juga menyampaikan produk olahan berbahan ikan tuna ini, selain bahannya mudah didapat juga memilki kandungan gizi yang baik.

“Ikan tuna memang ikan asli Indonesia yang mudah ditemukan. Hasil penelitian yang sudah dilakukan, di dalam sekitar 85 gr ikan tuna mengandung kalori sekitar 100, lemak 5 gr, natrium 295 mg, karbohidrat, protein, vitamin dan zat besi yang sangat baik untuk anak-anak,” jelasnya.

“Ini juga bisa menjadi peluang usaha untuk para Mina Mania. Jadi situasi pandemi saat ini, saya kira para konsumen sangat teliti dalam membeli makanan bergizi menjadi hal utama karena untuk menjaga imun,” tambah Lilly.

Kegiatan pelatihan mendapat tanggapan positif dari Siregar, salah satu peserta pelatihan yang berprofesi sebagai Guru SMK. Ia mengatakan pelatihan sangat bermanfaat, meski mengalami kendala saat mempraktikkan secara langsung.

“Ilmu ini sangat bermanfaat sekali dan saya siap untuk menularkan ilmu ini ke anak didik saya. Meskipun pada praktiknya tadi mengalami kendala, adonan tidak mau mengembang sehingga teksturnya keras,” ujarnya.

Harapannya, pelatihan ini dapat diimplementasikan bagi para pelaku usaha, untuk meningkatkan pendapatan khususnya dalam mengembangkan inovasi produk olahan perikanan.

Unik!! Kreasi Sushi Roll Kari Mentaiyaki Berbahan Ikan Air Tawar

Siapa tak mengenal sushi ?, makanan berbahan dasar ikan segar khas Negeri Sakura, yang populer di dunia dan diminati oleh banyak kalangan, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Tingginya penikmat sushi dapat meningkatkan konsumsi ikan per kapita masyarakat Indonesia.

Untuk itu, KKP melalui BRSDM KP juga menggelar kegiatan Pelatihan Pembuatan Sushi Roll Kari Mentaiyaki pada Senin (9/8/2021) yang diikuti sebanyak 614 peserta. Kegiatan yang difasilitasi oleh BP3 Medan ini, diselenggarakan secara full online.

Ciri khas dari sushi biasanya disajikan menggunakan ikan laut sebagai bahan utamanya. Namun pada pelatihan ini, olahan sushi dikreasikan menggunakan ikan air tawar lokal.

Kepala Puslatluh KP, Lilly Aprilia Pregiwati mengatakan, kreasi olahan sushi ini perlu memperhatikan cita rasa yang khas dalam mengolahnya.

“Dalam membuat sushi perlu diperhatikan cita rasanya dengan menggunakan bumbu khas yang familiar dan cocok bila dikonsumsi masyarakat Indonesia. Selain itu juga yang tidak kalah penting adalah nutrisi di dalam sushi ,” jelas Lilly.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). “Jadi memang ini sebagai salah satu upaya mendukung program Gemarikan di Indonesia, supaya orang yang tidak terlalu suka makan ikan dengan bentuk utuh bisa dikreasikan dengan beragam bentuk. Salah satunya dengan membuat sushi roll kari mentaiyaki ,” tambah Lilly.

Adanya pelatihan ini, mendapat respon baik dari para peserta. Salah satunya Sudewi, peserta pelatihan asal Jawa Tengah. Ia menyampaikan pelatihan yang diadakan merupakan wawasan baru baginya.

“Pelatihan ini sangat membantu wawasan saya dalam membuat makanan dari sushi roll rasa kari mentaiyaki . Terima kasih kepada BP3 Medan yang telah menjembatani saya dalam berkreasi membuat olahan ikan dan nantinya dapat diterapkan di rumah,” ujarnya.

Harapannya di tengah pandemi Covid-19, kegiatan ini dapat menjadi peluang usaha baru bagi pelaku usaha khususnya pengolah produk perikanan.

Editor: Marketing Exabytes
Publisher