KKP Serahkan Percontohan Pembenihan Ikan Gabus di Kota Banjarbaru


JAKARTA (21/6) – Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan di tengah masa pandemi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) menggelar kegiatan Serah Terima Bahan Percontohan Penyuluhan Perikanan “Pembenihan Ikan Gabus dengan Sistem Jaring Bertingkat” di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan pada Kamis minggu lalu (17/6/2021).

Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan pasal 26 ayat (3), BRSDM berperan dalam menyebarluaskan materi penyuluhan serta mengembangkan berbagai bentuk metode dan media penyuluhan. Salah satu metode penyuluhan perikanan adalah demonstrasi hasil melalui percontohan penyuluhan kelautan dan perikanan.

Difasilitasi oleh Balai Pelatihan Penyuluhan dan Perikanan (BP3) Banyuwangi, kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarbaru, Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan, dan stakeholder lain.

Ditemui secara terpisah, Kepala BRSDM KP, Sjarief Widjaja mengharapkan, peran penyuluh dapat memberdayakan dan mendampingi masyarakat. Salah satunya dengan melalui percontohan penyuluhan budidaya ikan gabus. Pengembangan budidaya ikan gabus sejalan dengan program prioritas KKP 2021-2024 yang digaungkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, di program ke-3 yakni pengembangan perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.

“Ikan gabus ini memiliki potensi yang baik dan dapat dikembangkan melalui percontohan penyuluhan. Saya berharap para penyuluh dapat mendampingi masyarakat dalam mengembangkan budidaya ini serta memperhatikan kriteria jenis inovasi, menguasai teknis, ekonomi yang menguntungkan, dapat diterima masyarakat, dan ramah lingkungan,” ujar Sjarief.

Dalam kegiatan percontohan ini, inovasi yang diterapkan menggunakan pembenihan dengan sistem jaring bertingkat. Sistem ini diterapkan dengan melakukan perkawinan secara alami yang bersifat parental fish atau melindungi telur dari induk ikan gabus  sehingga posisi induk ikan gabus berada di atas akan melindungi telur atau larva yang ada di bawahnya. Sistem ini merupakan sistem baru yang belum pernah diterapkan dengan skala besar di Provinsi Kalimantan Selatan.

Sjarief mengatakan kegiatan percontohan penyuluhan KP ini, bertujuan untuk mendiseminasikan teknologi kelautan dan perikanan yang tepat dan berhasil. Hal ini sesuai dengan kebutuhan sasaran penyuluhan dalam rangka meningkatkan produksi di bidang kelautan dan perikanan.

Saat ini sektor kelautan dan perikanan telah terbukti sebagai salah satu sektor yang mampu bertahan dan menjadi tumpuan dalam mengatasi krisis ekonomi di Indonesia. Hingga saat ini, upaya-upaya untuk meningkatkan produksi perikanan terus dikembangkan. Hal tersebut yang menjadikan sektor kelautan dan perikanan memiliki peranan dalam meningkatkan perekonomian di masa mendatang.

Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilia Pregiwati menyatakan bahwa dalam percontohan penyuluhan ini, ikan gabus perlu ditingkatkan proses produksinya, khususnya di Kota Banjarbaru. Hal ini karena Kota Banjarbaru memiliki potensi sumber daya perikanan yang cukup besar, dengan ditandai adanya 54 Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) dan 25 Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar).

“Ikan gabus adalah tumpuan dari salah satu usaha yang dilakukan oleh para pembudidaya, khususnya di Kota Banjarbaru. Produksi ikan gabus selama ini masih mengandalkan tangkapan dari alam dengan kecenderungan produksi yang semakin menurun. Pastinya semakin banyak orang yang minat pada ikan gabus ini, maka tentunya perlu dilakukan upaya dorongan dan juga terobosan inovasi kepada para pelaku utama agar bisa terus meningkatkan produksi ikan gabus,” jelas Lilly.

Terlebih, Lilly menyampaikan bahwa ikan gabus memiliki bermacam manfaat dan nutrisi bagi tubuh. Pasalnya, ikan gabus merupakan salah satu hewan yang memiliki kandungan albumin tinggi di samping dari kadar proteinnya yang juga melimpah. Albumin memegang peranan penting sebagai bagian dalam protein plasma darah yang berfungsi sebagai agen pengangkut nutrisi.

“Produk unggulan ekonomi yang penting dari ikan gabus adalah Albumin. Albumin ini adalah produk suplemen kesehatan yang sudah dikembangkan oleh salah satu Poklahsar di Banjarbaru dari 2018 lalu. Jika dilihat dari keunggulan aspek biologi dan aspek ekonomi, selain dikonsumsi, ikan gabus juga patut untuk dikembangbiakkan,” tutur Lilly.

Lebih lanjut, Kepala BP3 Banyuwangi, Achmad Subijakto mengatakan bahwa ikan gabus dapat meningkatkan perubahan ekonomi secara drastis dan menjadi ciri khas Provinsi Kalimantan Selatan.

Dalam kegiatan Serah Terima Percontohan Penyuluhan Perikanan ini, BP3 Banyuwangi memberikan bantuan bahan dan alat praktek percontohan senilai 35 juta rupiah, salah satunya adalah 50 pasang ekor indukan ikan gabus kepada Pokdakan Aneka Mina Agro Wisata Tiga. Pemberian ini diharapkan dapat menghasilkan benih ikan gabus sebanyak 3.000 ekor di setiap kuartal.

“Diharapkan dalam 16 kotak benih dengan kapasitas 3.000 ekor per kotaknya dapat  berproduksi menghasilkan sekitar 50 ribu ekor benih setiap tiga bulannya. Paling tidak ini bisa menjadi percontohan bagi para pembenih yang lain dan kita bisa benar-benar mulai memproduksi benih secara mandiri,” jelas Kepala BP3 Banyuwangi.

Terkait dengan adanya bantuan bahan dan alat percontohan, Kepala DKP3 Kota Banjarbaru, Siti Hamdah mengatakan dengan adanya bantuan tersebut merupakan dukungan positif dari BP3 Banyuwangi atas kegiatan yang diselenggarakan di Pokdakan Aneka Mina Argo Wisata Tiga.

“Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kepala BP3 Banyuwangi, atas bantuan yang diberikan. Saya merasa senang sekali karena sejak 2018 lalu, BP3 Banyuwangi selalu memfasilitasi dan mendukung kegiatan yang kami adakan,” jelas Siti Hamdah.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin yang diwakili oleh Sub Koordinator Uji Terapan dan Kerja Sama, Muhammad Fahmi menyatakan, guna mencapai  keberhasilan dari kegiatan percontohan ini, perlu adanya dukungan dan pendampingan secara teknis agar dapat bersinergi dengan para penyuluh.

"Program yang kami kembangkan untuk ikan, terutama ikan gabus sangat mendukung sekali dengan kegiatan ini dan ke depannya bisa bersinergi terutama bagi para penyuluh. Kami siap support untuk teknisnya, dan kedepannya bisa meningkat lagi," ujar Fahmi.

Melalui kegiatan ini, diharapkan keberhasilan dalam percontohan penyuluhan dapat dicapai para pelaku usaha yang bekerja atau bergelut di budidaya ikan gabus. Selain itu, kegiatan percontohan ini juga dapat menjadi lokasi pembelajaran untuk masyarakat atau kelompok lain dari Pokdakan Aneka Mina Agro Wisata Tiga.

KKP Latih Keselamatan Dasar Bagi 100 Nelayan Garut

Kabupaten Garut memiliki pesisir dengan garis pantai sepanjang 80 km. Sebagian besar masyarakat di pesisir berprofesi sebagai nelayan, namun sering kali keterbatasan ilmu membuat pelaku utama perikanan kurang memperhatikan keselamatan diri dalam bekerja.

Untuk menanggulangi fenomena tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Pelatihan Keselamatan Dasar Kerja di atas Kapal bagi masyarakat perikanan di Kabupaten Garut, Jawa Barat pada 17-18 Juni 2021.

Difasilitasi oleh Balai Pelatihan Penyuluhan dan Perikanan (BP3) Tegal,  pelatihan ini diikuti oleh sebanyak 100 peserta, khususnya para nelayan. Kegiatan ini dilakukan secara luring dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan masyarakat di bidang keselamatan kerja di atas kapal, khususnya tentang teknik penyelamatan diri di laut serta teknik pencegahan dan pemadaman kebakaran.

Turut hadir dalam pelatihan ini, Anggota Komisi IV DPR RI, Haerudin menyebut pelatihan ini tepat sasaran karena keselamatan menjadi faktor utama dalam kegiatan penangkapan ikan di laut.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan khususnya BP3 Tegal, karena kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. Laut Selatan Jawa memiliki ombak dan gelombang yang cukup tinggi sehingga kegiatan ini dirasa tepat. Keselamatan menjadi faktor utama dalam menangkap ikan di laut, saya berharap pelatihan ini dapat mengurangi bahkan menghilangkan angka kecelakaan nelayan di laut.

Pada pelatihan ini, Haerudin didampingi oleh perwakilan BP3 Tegal secara simbolis menyerahkan bantuan bagi masyarakat perikanan berupa life jacket sejumlah 100 buah kepada perwakilan peserta pelatihan.

Sebagai informasi, KKP tak henti mengerahkan berbagai program dalam mendukung masyarakat pelaku utama kelautan dan perikanan di berbagai daerah. Tak hanya melalui dukungan sarana dan prasarana, KKP juga terus mendorong pemenuhan kompetensi penyuluh perikanan sebagai perpanjangan tangan pusat di lapangan.

Bertepatan dengan kegiatan di atas, KKP melalui BRSDM KP juga menggelar kegiatan Temu Teknis Kampung Perikanan Budidaya Nila Bioflok di Sukabumi, Jawa Barat menggunakan metode blended online .

Kegiatan temu teknis ini merupakan kali ke-4 setelah sebelumnya dilaksanakan di Bogor, Jepara, dan Banyuwangi. Dalam hal ini, bertujuan untuk memberikan penjelasan program pembangunan kampung perikanan budidaya bioflok nila kepada penyuluh perikanan, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis budidaya nila bioflok, serta kesiapan peran penyuluh perikanan dalam program kampung perikanan budidaya nila bioflok.

Hal ini sejalan dengan program prioritas KKP yang digaungkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, yakni program ke-3 yaitu pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya air tawar, payau dan laut.

Kegiatan ini dihadiri secara langsung oleh sebanyak 15 peserta, yang terdiri dari 2 orang perwakilan dari Puslatuh KP, 2 orang Penyuluh Perikanan Kota Sukabumi, 8 orang Penyuluh Perikanan Kabupaten Sukabumi, dan 3 orang lainnya dari BBPBAT Sukabumi. Sementara Penyuluh Perikanan lainnya mengikuti kegiatan melalui daring.

Editor: Marketing Exabytes
Publisher