Kolaborasi ITPC Sydney dan UTS Australia,Promosikan Produk Indonesia Berkonsep Storytelling


Sydney, 2 September 2021 – Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney berkolaborasi dengan University Technology of Sydney (UTS) untuk mempromosikan produk Indonesia dengan menggunakan konsep gaya bercerita (storytelling) dalam program “Indonesia Design Studio”. Program “Indonesia Design Studio” bertujuan memperkenalkan hubungan ekonomi dan bisnis Indonesia-Australia.

Program tersebut sekaligus merupakan mata kuliah di UTS yang telah berjalan sejak penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi dan Wakil Rektor UTS pada 15 Juni 2021 lalu.

“Peluang kolaborasi Indonesia dengan Australia semakin terbuka lebar. Ini dikarenakan implementas Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang telah membuka kesempatan kedua negara dalam meningkatkan hubungan ekonomi. Apalagi  Indonesia dan Australia merupakan negara bertetangga yang saling membutuhkan,” ujar Direktur Perundingan Bilateral Ni Made Ayu Marthini.

Kepala ITPC Sydney Ayu Siti Maryam mengatakan, program “Indonesia Design Studio” mewajibkan mahasiswa UTS untuk magang di kantor ITPC Sydney. Salah satu tugas wajib mahasiswa tersebut yaitu memperomosikan produk Indonesia melalui penulisan cerita. Sehingga, ITPC Sydney menggandeng jurnalis senior majalah Tempo English News Magazine dan kontributor aktif di festival Ubud Writers and Readers untuk memberikan loka karya penulisan kepada para mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga diminta untuk memberikan masukan terkait galeri produk Indonesia di kantor ITPC Sydney.

Program ini, lanjut Ayu, juga telah menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka di setiap sesinya, antara lain National President of Australia Indonesia Business Council (AIBC) Phil Turtle, Direktur Perundingan Bilateral Ni Made Ayu Marthini, Vice CEO PT Pan Brothers Anne Soetanto, CEO Pijakbumi Rowland Asfales, dan Jurnalis Senior Tempo English News Magazine Debra Yatim.

Ayu mengungkapkan, produk-produk Indonesia yang dikenalkan sejalan dengan visi dan misi sebagian besar penduduk Australia. “Produk-produk tersebut, yaitu berkelanjutan dan memberdayakan perempuan. Sehingga, melalui gaya menulis dengan bercerita, promosi produk indonesia diharapkan menjadi lebih menarik dan menyentuh emosi. Hal itu akan membuat penduduk Australia tergerak untuk membeli produk Indonesia,” tutur Ayu.

Menurut jurnalis senior Tempo English News Magazine Debra Yatim, promosi produk Indonesia dengan gaya bercerita akan lebih menarik perhatian masyarakat. “Promosi produk dengan gaya bercerita akan membuat orang jauh lebih tertarik dengan produk tersebut, dibandingkan dengan hanya menulis fakta dan informasi produk,” imbuh Debra saat menjadi narasumber.

National President of Australia Indonesia Business Council (AIBC) Phil Turtle mengatakan, Australia sudah seharusnya melakukan banyak hubungan bisnis dengan Indonesia. “Australia sudah seharusnya banyak melakukan hubungan bisnis dengan Indonesia. Sebab, selain jarak yang sangat dekat, hubungan perdagangan Indonesia-Australia sudah terjalin sejak dulu, yaitu sejak pedagang Makassar membawa teripang ke pesisir barat benua Australia,” jelas Phil.

Vice CEO Pan Brothers Anne P Soetanto mengungkapkan, sebagai salah satu pemimpin perusahaan di sektor garmen dan pakaian, Pan Brothers berkomitmen mengadopsi prinsip-prinsip berkelanjutan dalam sistem manajemen perusahaan.

“Pan Brothers menerapkan prinsip 3P, yaitu people, planet, dan profit. Artinya, perusahaan secara seimbang melaksanakan pengelolaan perusahaan tidak hanya berdasar pada profit semata, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan pegawai dan lingkungan hidup,” tandas Anne.

Pijak Bumi, usaha kecil dan menengah (UKM) sepatu yang berlokasi di Bandung, juga telah mendeklarasikan bahwa produk sepatu buatannya hampir 90 persen berasal dari bahan-bahan alami yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang. Hal tersebut menegaskan bahwa seluruh produk Pijak Bumi merupakan produk-produk berkelanjutan.

“Pijak Bumi telah berkolaborasi dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungah hidup , yaitu Katingan Mentaya dan Hutan itu Indonesia untuk program Carbon Negative,” ujar CEO Pijak Bumi Rowland Asfales.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai total perdagangan Indonesia-Australia pada Januari- -Juli 2021 tercatat sebesar USD 6,82 miliar. Ekspor Indonesia ke Australia periode Januari—Juli 2021tercatat sebesar USD 1,85 miliar juta. Sedangkan, impor Indonesia dari Australia pada periode yang sama tercatat sebesar USD 1,80 miliar. Sementara itu, pada 2020, nilai total perdagangan IndonesiaAustralia tercatat sebesar USD 4,96 miliar.

Editor: Marketing Exabytes
Publisher