Jakarta, 29 April 2018 – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), melalui entitas anaknya, PT Chandra Asri Perkasa (CAP2), menapaki jejak langkah baru terkait pemilihan teknologi untuk pembangunan kompleks petrokimia keduanya di Indonesia. CAP2 menandatangani enam perjanjian lisensi dan desain teknik pada Jumat lalu (27/04) lalu dengan pemegang lisensi kelas dunia, diantaranya Lummus Technology CB&I untuk Naptha Cracker dan pabrik Butadiene; GTC Technology untuk aromatics (benzene, toluene and xylenes) recovery plant; Texplore untuk pabrik High Density Polyethylene (HDPE); dan Lyondellbasell untuk pabrik Low Density Polyethylene (LDPE) dan pabrik Polypropylene (PP). “Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan kami untuk memenuhi permintaan produk petrokimia yang semakin berkembang di Indonesia, Chandra Asri Perkasa berdiri pada April 2017 untuk melakukan studi kelayakan kompleks petrokimia kedua yang diperkirakan memiliki total investasi sebesar US$ 4-5 milyar. Pemilihan lisensi-lisensi teknologi ini adalah tonggak bersejarah yang mengukuhkan rencana kami berekspansi di bidang petrokimia. Kami yakin teknologi yang dipilih ini akan memastikan produktivitas yang tinggi dan efisien untuk kompleks baru kami” kata Erwin Ciputra, Presiden Direktur CAP.
Kompleks Petrokimia Kedua Milik Chandra Asri Petrochemical Capai Jejak Langkah Baru
Jakarta, 29 April 2018 – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), melalui entitas anaknya, PT Chandra Asri Perkasa (CAP2), menapaki jejak langkah baru terkait pemilihan teknologi untuk pembangunan kompleks petrokimia keduanya di Indonesia. CAP2 menandatangani enam perjanjian lisensi dan desain teknik pada Jumat lalu (27/04) lalu dengan pemegang lisensi kelas dunia, diantaranya Lummus Technology CB&I untuk Naptha Cracker dan pabrik Butadiene; GTC Technology untuk aromatics (benzene, toluene and xylenes) recovery plant; Texplore untuk pabrik High Density Polyethylene (HDPE); dan Lyondellbasell untuk pabrik Low Density Polyethylene (LDPE) dan pabrik Polypropylene (PP). “Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan kami untuk memenuhi permintaan produk petrokimia yang semakin berkembang di Indonesia, Chandra Asri Perkasa berdiri pada April 2017 untuk melakukan studi kelayakan kompleks petrokimia kedua yang diperkirakan memiliki total investasi sebesar US$ 4-5 milyar. Pemilihan lisensi-lisensi teknologi ini adalah tonggak bersejarah yang mengukuhkan rencana kami berekspansi di bidang petrokimia. Kami yakin teknologi yang dipilih ini akan memastikan produktivitas yang tinggi dan efisien untuk kompleks baru kami” kata Erwin Ciputra, Presiden Direktur CAP.
Publisher