Laba Sebelum Pajak Kuartal Pertama Maybank Naik 13,7% Jadi RM 2,56 Miliar


Kuala Lumpur – Maybank, bank keempat terbesar di Asia Tenggara dari segi aset, hari ini mengumumukan laba sebelum pajak (profit before tax/PBT) untuk kuartal pertama yang berakhir 31 Maret 2018 naik 13,7% menjadi RM2,56 mliar dari RM2,25 miliar tahun lalu, didukung pendapatan berbasis non bunga bersih dan pendapatan berbasis dana serta penurunan berkelanjutan dalam impairment.

Pendapatan operasional bersih selama kuartal pertama sebesar RM5,83 miliar, di mana naik 5,4% dibanding tahun lalu. Hal ini didukung dengan peningkatan net fee-based income sebesar 12,6% menjadi RM1,59 miliar dari RM1,41 miliar dan naik 2,9% pada net fund based income menjadi RM4,24 miliar dari RM4,12 miliar tahun lalu.

Upaya berkelanjutan pada pengelolaan biaya menyebabkan rasio cost–to-income Group membaik menjadi 47,6% dari 50,1% tahun lalu seriring pertumbuhan biaya melampaui pertumbuhan overheads selama kuartal pertama.

Pendapatan yang lebih tinggi ditambah dengan biaya yang lebih rendah membantu mengangkat pre-provisioning operating profit (PPOP) tumbuh 10,8% menjadi RM3,05 miliar dibanding dengan kuartal pertama 2017

Operasional Maybank Malaysia mencatat kenaikan kredit yang kuat sebesar 6,7% secara tahunan selama kuartal pertama sementara baik operasional Singapura dan Indonesia juga mencatat kenaikan yang sehat, masing-masing tumbuh 5,5% dan 2,9%. Secara Group, pertumbuhan kredit sebesar 1,5% secara tahunan.

Simpanan kotor naik 11,5% pada operasional Group Malaysia diikuti Singapura dan Indonesia masing-masing tumbuh sebesar 3,6% dan 2,6%. Secara Group, simpanan naik 4,7% secara tahunan menjadi RM532,1 miliar.

Rasio simpanan CASA terhadap total simpanan tetap sehat pada level 35,3% sementara rasio simpanan terhadap pinjaman (loan to deposit) berada pada level aman sebesar 92,5% dari 95,7% tahun lama. Disiplin berkelanjutan pada pricing serta manajemen aset dan kewajiban yang ketat juga memungkinkan Group memitigasi tekanan pada marjin bunga bersih (net interest margin-NIM), yang hanya 4 basis poin (bps) marjinal lebih rendah pada 2,39% pada kuartal pertama dari 2,43% tahun lalu. Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan kuartal keempat 2017, NIM Group sebetulnya mencatat pertumbuhan yang sehat sebesar 9 bps dari 2,30%.

Group juga telah menerapkan MFRS 9 pada 1 Januari 2018 dan dampak Hari-1 Rasio Modal CET1 Maybank Group adalah pengurangan minmal sebesar 39 bps. Penilaian impairment pada MFRS 9 berdasarkan pada model kerugian kredit yang telah diperkirakan, yang menggunakan asumsi forward looking, dibandingkan dengan standar akuntansi sebelumnya, MFRS 139, dimana impairment berdasarkan pada model kerugian yang terjadi. Dengan demikian, tunjangan untuk pinjaman dan pembiayaan yang bermasalah diperkirakan akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Walaupun demikian, kerugian impairment bersih Group selama kuartal pertama turun sebesar 7,7% menjadi RM500,8 juta. Sebagai tambahan, rasio Gross Impaired Loans (GIL) membaik menjadi 2,37% pada kuartal pertama 2018, dari 2,40% dibanding periode yang sama tahun lalu. Rasio Liquidity Coverage berada pada level yang kuat sebesar 153,3%, pertumbuhan yang signifikan dari 133,1% pada Desember 2017.

Maybank tetap menjadi bank dengan kapitalisasi terbaik di regional dengan rasio CET1 yang lebih lanjut menguat sebesar 71 bps menjadi 13,73% pada akhir Maret 2018 dari 13,02% tahun lalu, dan total rasio modal sebesar 18,48% dibanding dengan 18,50% sebelumnya (setelah mengajukan usulan dividend dan mengasumsikan tingkat reinvestasi dividen sebesar 85%)

Maybank Chairman, Datuk Mohaiyani Shamsudin mengatakan, “Kinerja kuartal pertama yang menggembirakan di tengah ketidakpastian geopolitik global, terus membuktikan strategi yang kami telah terapkan termasuk disiplin pricing dan eksekusi yang terfokus pada rencana bisnis kami. Sementara masih ada ketidakpastian pada iklim operasional, kami juga didukung outlook yang positif di regional, terutama di pasar dalam negeri kami. Secara khusus, kami menanti kebijakan yang akan ditempuh pemerintahan baru di Malaysia, yang kami harap lebih jauh dapat makin mendorong investasi sektor swasta dan meningkatkan kepercayaan konsumen.”

Group President & CEO Datuk Abdul Farid Alias mengatakan, “Tujuan kami ke depan adalah mempercepat momentum pertumbuhan kami dan meningkatkan penggerak pendapatan sambil memastikan bahwa Group mempertahakan likuiditas dan posisi permodalan yang kuat untuk mengelola potensi risiko yang dapat timbul dari setiap perubahan dalam lingkungan operasional. Pada saat yang sama kami akan terus mengelola biaya, kualitas asset dan pricing dengan ketat, serta mendorong program digital kami untuk memastikan bahwa kami mampu menciptakan nilai dari kemajuan teknologi di market saat ini.

Maybank – Humanising Financial Services

Maybank adalah salah satu bank terkemuka di Asia dan bank keempat terbesar di Asia Tenggara dari segi aset. Maybank Group memiliki jaringan internasional dengan 2,200 kantor di Malaysia, Singapura, Indonesia, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, Thailand, Tiongkok, Bahrain, Uzbekistan, Myanmar, Laos, Pakistan, India, Arab Saudi, Mauritus, Britania Raya dan Amerika Serikat. Maybank Group menyediakan rangkaian produk dan layanan termasuk perbankan konsumer dan korporasi, investment banking, Islamic banking, stock broking, asuransi dan takaful serta manajemen aset. Maybank Group memiliki lebih dari 42,000 karyawan di seluruh dunia. (www.maybank.com)

Editor: Administrator 3
Publisher