WASHINGTON DC – “Di Oktober, 2018, RARE bersama Kementerian PPN/Bappenas telah mengadakan pertemuan di Bali selama pertemuan tahunan IMF-WB dan membahas rencana pembentukan skema pendanaan blended finance untuk mendukung pembangunan di bidang kelautan dan perikanan Indonesia. Blended finance bertujuan agar Pemerintah Indonesia dapat menarik investasi untuk membiayai konservasi laut dan reformasi perikanan menuju keberlanjutan. Skema pendanaan ini dapat berasal dari filantropi, dana publik, dana bilateral/multilateral, dan dana swasta untuk konservasi yang digerakkan oleh komunitas. Kami juga telah menyelesaikan fase 1 dari 3 fase yang meliputi pengaturan kerangka kerja, implementasi, dan pelembagaan. Selain itu, kami juga sepakat untuk membentuk Marine Financing Authority (MFA) yang mengikuti cetak biru struktur otoritas swadana tradisional melalui penyediaan layanan dan fungsi penerbitan utang ke nelayan lokal,” jelas Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam acara Blended Finance on Marine Conservation and Fisheries, Kamis (11/4), di Washington DC, Amerika Serikat. RARE adalah LSM konservasi global dengan kompetensi inti kampanye adopsi perilaku yang memfasilitasi perubahan di masyarakat. RARE telah berhasil menerapkan blended finance bidang perikanan di Filipina. Struktur blended finance ini mencakup beberapa komponen utama seperti: investor, penjamin, otoritas, otoritas pembiayaan kredit dan badan pengatur, terdiri dari dewan direksi dan otoritas manajemen. RARE telah bekerja sama dengan komunitas di Indonesia selama lebih dari 15 tahun, membangun kemitraan yang kuat dan beragam, meliputi kerja sama dengan Pemerintah Indonesia, lembaga akademis, dan LSM. Sejak 2010, RARE bersama para mitra dari Taman Nasional, kantor regional Kementerian Kelautan dan Perikanan, juga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta lembaga swadaya lainnya, telah menjalankan 37 kampanye perikanan di Indonesia, Malaysia, dan Timor Leste.
Laporan dari AS: Skema Pendanaan Perikanan dan Konservasi Laut Berkelanjutan dengan Blended Finance
WASHINGTON DC – “Di Oktober, 2018, RARE bersama Kementerian PPN/Bappenas telah mengadakan pertemuan di Bali selama pertemuan tahunan IMF-WB dan membahas rencana pembentukan skema pendanaan blended finance untuk mendukung pembangunan di bidang kelautan dan perikanan Indonesia. Blended finance bertujuan agar Pemerintah Indonesia dapat menarik investasi untuk membiayai konservasi laut dan reformasi perikanan menuju keberlanjutan. Skema pendanaan ini dapat berasal dari filantropi, dana publik, dana bilateral/multilateral, dan dana swasta untuk konservasi yang digerakkan oleh komunitas. Kami juga telah menyelesaikan fase 1 dari 3 fase yang meliputi pengaturan kerangka kerja, implementasi, dan pelembagaan. Selain itu, kami juga sepakat untuk membentuk Marine Financing Authority (MFA) yang mengikuti cetak biru struktur otoritas swadana tradisional melalui penyediaan layanan dan fungsi penerbitan utang ke nelayan lokal,” jelas Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam acara Blended Finance on Marine Conservation and Fisheries, Kamis (11/4), di Washington DC, Amerika Serikat. RARE adalah LSM konservasi global dengan kompetensi inti kampanye adopsi perilaku yang memfasilitasi perubahan di masyarakat. RARE telah berhasil menerapkan blended finance bidang perikanan di Filipina. Struktur blended finance ini mencakup beberapa komponen utama seperti: investor, penjamin, otoritas, otoritas pembiayaan kredit dan badan pengatur, terdiri dari dewan direksi dan otoritas manajemen. RARE telah bekerja sama dengan komunitas di Indonesia selama lebih dari 15 tahun, membangun kemitraan yang kuat dan beragam, meliputi kerja sama dengan Pemerintah Indonesia, lembaga akademis, dan LSM. Sejak 2010, RARE bersama para mitra dari Taman Nasional, kantor regional Kementerian Kelautan dan Perikanan, juga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta lembaga swadaya lainnya, telah menjalankan 37 kampanye perikanan di Indonesia, Malaysia, dan Timor Leste.
Publisher