Kuching – Sejak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015, liberalisasi arus tenaga kerja menjadi lebih mudah antar negara ASEAN. Tenaga kerja antar negara akan semakin mengalir dan tidak dapat dibendung. Hal ini membuat tuntutan pengelolaan dan peningkatan mutu tenaga kerja nasional serta kesetaraan kualifikasi dengan tenaga kerja asing menjadi salah satu tantangan terbesar bagi pengembangan perekonomian Indonesia. Data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia atau BNP2TKI menunjukkan bahwa hingga pertengahan 2017, terdapat sekitar 3,4 juta Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Dari jumlah itu, sekitar 1,8 juta TKI berada di Malaysia. Sebagai salah satu negara dengan kantong TKI terbanyak, Malaysia terpilih menjadi tempat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menggelar pertemuan dengan masyarakat Indonesia pada 22 November 2017. Acara yang digelar di Stadium Perpaduan, Kuching itu, turut dihadiri 6 Menteri Kabinet Kerja dan dipadati oleh sekitar 6.000 orang TKI. Pada pertemuan itu, Presiden RI Joko Widodo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi secara simbolis menyerahkan paspor dan akta lahir untuk 4 keluarga WNI yang berada di Malaysia. Selain itu, pada kesempatan yang sama Direktur Utama Bank BRI Suprajarto juga menyerahkan KUR secara simbolis kepada 3 TKI purna (Tenaga Kerja Indonesia yang telah kembali dari luar negeri) yang berasal dari Kalimantan Barat dengan disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo, Duta Besar RI untuk Malaysia Rusdi Kirana serta Konjen RI untuk Kuching Jahar Gultom.
Layanan Keuangan Inklusif dari BRI untuk TKI
Kuching – Sejak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015, liberalisasi arus tenaga kerja menjadi lebih mudah antar negara ASEAN. Tenaga kerja antar negara akan semakin mengalir dan tidak dapat dibendung. Hal ini membuat tuntutan pengelolaan dan peningkatan mutu tenaga kerja nasional serta kesetaraan kualifikasi dengan tenaga kerja asing menjadi salah satu tantangan terbesar bagi pengembangan perekonomian Indonesia. Data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia atau BNP2TKI menunjukkan bahwa hingga pertengahan 2017, terdapat sekitar 3,4 juta Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Dari jumlah itu, sekitar 1,8 juta TKI berada di Malaysia. Sebagai salah satu negara dengan kantong TKI terbanyak, Malaysia terpilih menjadi tempat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menggelar pertemuan dengan masyarakat Indonesia pada 22 November 2017. Acara yang digelar di Stadium Perpaduan, Kuching itu, turut dihadiri 6 Menteri Kabinet Kerja dan dipadati oleh sekitar 6.000 orang TKI. Pada pertemuan itu, Presiden RI Joko Widodo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi secara simbolis menyerahkan paspor dan akta lahir untuk 4 keluarga WNI yang berada di Malaysia. Selain itu, pada kesempatan yang sama Direktur Utama Bank BRI Suprajarto juga menyerahkan KUR secara simbolis kepada 3 TKI purna (Tenaga Kerja Indonesia yang telah kembali dari luar negeri) yang berasal dari Kalimantan Barat dengan disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo, Duta Besar RI untuk Malaysia Rusdi Kirana serta Konjen RI untuk Kuching Jahar Gultom.
Publisher