Jakarta, 7 Agustus 2017 - Menteri BUMN Rini Soemarno didampingi Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Alex J. Sinaga, Bupati Maluku Barat Daya Barnabas Orno dan Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo, meresmikan pengoperasian BTS (Base Transceiver Station) Telkomsel, anak usaha Telkom, di Desa Ustutun, Pulau Liran, Kabupaten Maluku Barat Daya dalam kunjungan kerja Menteri BUMN ke Pulau Liran, Senin (7/8). Berkat kehadiran BTS Telkomsel ini, kini warga Pulau Liran tidak lagi mengalami kesulitan dalam akses internet dengan sinyal 3G Telkomsel. Terletak di sebelah utara negara Timor Leste, Pulau Liran adalah salah satu pulau terluar Indonesia yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Selama ini, sebagian kecil warga di Pulau Liran hanya dapat menikmati jaringan telekomunikasi seluler Telkomcel dengan tarif roaming internasional. Sehingga, pengoperasian BTS pertama di pulau berpenduduk sekitar 1.118 jiwa tersebut merupakan wujud kepedulian BUMN, khususnya TelkomGroup, sebagai upaya membuka akses telekomunikasi bagi masyarakat yang berada di Kawasan Tertinggal, Terluar dan Terdepan (3T).
Masyarakat di Pulau Liran Kini Dapat Menikmati Layanan Telekomunikasi
Jakarta, 7 Agustus 2017 - Menteri BUMN Rini Soemarno didampingi Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Alex J. Sinaga, Bupati Maluku Barat Daya Barnabas Orno dan Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo, meresmikan pengoperasian BTS (Base Transceiver Station) Telkomsel, anak usaha Telkom, di Desa Ustutun, Pulau Liran, Kabupaten Maluku Barat Daya dalam kunjungan kerja Menteri BUMN ke Pulau Liran, Senin (7/8). Berkat kehadiran BTS Telkomsel ini, kini warga Pulau Liran tidak lagi mengalami kesulitan dalam akses internet dengan sinyal 3G Telkomsel. Terletak di sebelah utara negara Timor Leste, Pulau Liran adalah salah satu pulau terluar Indonesia yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Selama ini, sebagian kecil warga di Pulau Liran hanya dapat menikmati jaringan telekomunikasi seluler Telkomcel dengan tarif roaming internasional. Sehingga, pengoperasian BTS pertama di pulau berpenduduk sekitar 1.118 jiwa tersebut merupakan wujud kepedulian BUMN, khususnya TelkomGroup, sebagai upaya membuka akses telekomunikasi bagi masyarakat yang berada di Kawasan Tertinggal, Terluar dan Terdepan (3T).
Publisher