Menparekraf Tinjau Lokasi Penlok 2 The Mandalika


The Mandalika, 7 Mei 2021 – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno bersama jajaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meninjau The Mandalika yang dikembangkan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika/The Mandalika, Lombok, NTB, pada Kamis, 6 Mei 2021.

Kunjungan ini bertujuan untuk melihat secara langsung progres perkembangan lahan enclave yang telah selesai dibebaskan di wilayah penetapan lokasi (Penlok 2) di Jalan Kawasan Khusus (JKK) dan melakukan serah terima laporan hasil pengadaan 28 bidang tanah Penlok 2 tersebut.

Rombongan Menparekraf bersama jajaran Kemenparekraf disambut oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah bersama jajaran Forkopimda NTB, Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri bersama jajaran Forkopimda Lombok Tengah, Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer, dan Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis Arie Prasetyo.

Pada kunjungan tersebut, dilakukan juga kegiatan penyerahan laporan hasil pengadaan bidang tanah oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN NTB Slameto Dwi Martono kepada Menparekraf Sandiaga Uno. Sebelum laporan tersebut diserahterimakan, berita acara hasil atas laporan tersebut ditandatangani oleh Ketua Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Lalu Suharli dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kemenparekraf Harry Sukarna disaksikan oleh Menparekraf Sandiaga Uno, Kuasa Pemegang Anggaran Pengadaan Lahan Kemenparekraf Oneng Setya Harini, Kakanwil BPN NTB Slameto Dwi Martono, dan Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer.

Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan, “Kami berterima kasih kepada semua pihak karena pembayaran penetapan lokasi ini sudah terealisasi oleh Kemenparekraf melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Kami juga berterima kasih atas peran serta dari Gubernur NTB dan jajaran Forkopimda NTB dan Bupati Lombok Tengah bersama jajaran Forkopimda Lombok Tengah yang membantu kami dalam proses pembebasan lahan Penlok 2 di The Mandalika. Pembebasan lahan ini merupakan wujud pemulihan perekonomian di NTB oleh Kemenparekraf untuk KEK Mandalika.”

Penlok 2 ini disiapkan sebagai lokasi pembangunan fasilitas penunjang penyelenggaraan MotoGP dan World Superbike (WSBK), seperti paddock, pit building, medical centre, dan bangunan penunjang lainnya.  Penlok 2  terdiri dari 29 bidang lahan dengan total luas lahan 65.267 m2. Dalam pembebasan lahan tersebut, 22 bidang lahan telah diselesaikan pembayaran dalam bentuk tunai langsung/UGU dengan total nilai Rp 66,7 Miliar, 6 bidang lahan seluas 13.182 m2 senilai Rp 18 Miliar telah dilakukan pembayaran melalui skema konsinyasi di PN Praya, dan 1 bidang tanah yang merupakan tanah waqaf berupa mushola telah disepakati bersama untuk dilakukan tukar guling dengan lahan yang memiliki luasan dan bangunan di luar HPL ITDC.

Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer menuturkan, “Kami berterima kasih kepada Kemenparekraf dan LMAN yang sudah memberikan kemudahan dalam proses pembebasan lahan di JKK. Selain itu, sebagai informasi, masyarakat di Penlok 2 ini telah pindah dari lokasi dengan sukarela karena telah menerima haknya sesuai dengan nilai appraisal yang ditentukan oleh lembaga independen Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) sehingga lahan ini sudah siap untuk dibangun. Nantinya, JKK ini akan menjadi street circuit pertama di seri perhelatan MotoGP.”

Selain melakukan peninjauan ke Penlok 2, Menparekraf bersama rombongan juga melakukan peninjauan ke area JKK. “Tadi kami sudah melakukan tour di JKK dan alhamdulillah, aspal lapisan pertama sudah selesai dan tersambung di seluruh track dengan panjang 4,31 km. JKK ini memiliki gravel terpanjang dengan pemandangan terindah dan dipastikan akan menjadi pembangunan sirkuit tercepat,” tambah Sandi.

Sandi menjelaskan, JKK akan menjadi salah satu atraksi utama yang bisa menarik wisatawan berkunjung ke DPSP The Mandalika. Dalam upaya mendukung peningkatan wisatawan tersebut, pandemi COVID-19 harus bisa terkendali dan salah satunya dengan program vaksinasi COVID-19. “The Mandalika akan menjadi ramai, mengingat akan ada event WSBK di Bulan November mendatang.

Untuk itu, kami akan merancang pre-race event yang bisa mendorong kunjungan dan minat wisatawan. Selain itu, persediaan vaksin baru saja tiba dan kami akan mengalokasikannya ke daerah prioritas seperti NTB untuk setidaknya menjadi persiapan perhelatan WSBK di Bulan November. Kami sudah berkoordinasi dengan Gubernur NTB dan kedepannya agar protokol kesehatan disini harus semakin disosialisasikan”, tutup Sandi.

Seperti diketahui, mengingat pandemi COVID-19 masih berlangsung dan demi menjaga keselamatan penonton, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir telah membuat kesepakatan dengan Dorna Sports, saat kunjungan Dorna Sports ke Indonesia pada 7 April lalu, bahwa penyelenggaraan event MotoGP di JKK The Mandalika akan dilaksanakan pada awal musim balapan tahun depan yakni Maret 2022.

Penyesuaian jadwal balapan MotoGP di JKK The Mandalika tersebut diharapkan akan membawa hasil yang lebih optimal dalam hal menarik kunjungan wisatawan serta manfaat ekonomi yang dapat diperoleh dari penyelenggaraan event tersebut. Sementara itu, kejuaraan dunia World Superbike (WSBK) di The Mandalika sendiri tetap akan dilaksanakan sesuai jadwal yaitu pada 12-14 November 2021.

Tentang ITDC

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) merupakan BUMN yang memiliki lini bisnis membangun dan mengembangkan kawasan pariwisata di Indonesia. Selama 47 tahun, Perseroan telah membangun dan mengelola The Nusa Dua, kawasan pariwisata terpadu seluas 350 ha yang berlokasi di Bali bagian selatan, yang menjadi salah satu kawasan pariwisata terbaik di dunia.

Dengan infrastruktur, akomodasi, dan fasilitas pertemuan yang berstandar internasional, membuat kawasan ini menjadi tuan rumah berbagai event resmi berskala internasional seperti APEC 2013, Bali Democratic Forum, Miss World 2013, dan IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018.

Sejalan dengan strategi Pemerintah untuk meningkatkan sektor pariwisata menjadi sumber utama devisa negara dengan meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia, ITDC ditugaskan untuk mengembangkan destinasi pariwisata di luar Pulau Bali. Dengan dukungan Pemerintah, ITDC memperoleh hak untuk mengembangkan dan mengelola kawasan pariwisata di KEK Mandalika/The Mandalika di Lombok Tengah, NTB, dengan luas 1.175 hektar.  The Mandalika memiliki 16 km garis pantai yang indah dan dikelilingi bukit-bukit yang hijau, serta merupakan satu dari sepuluh destinasi pariwisata prioritas atau ‘Bali Baru’ yang ditetapkan Pemerintah.

Editor: Marketing Exabytes
Publisher