Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jumat, 9 Februari 2018. Tahun ini, monitoring dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akan terus ditingkatkan KLHK, sebagai upaya menekan hotspot dan terjadinya karhutla. Hal ini dituturkan Menteri LHK, Siti Nurbaya di Jakarta (08/02/2018). Menurutnya, upaya pencegahan yang paling signifikan telah dilakukan KLHK, adalah melalui pengendalian tata kelola gambut. "Kita sudah berusaha dan kalau lihat datanya di 2017 itu 68% areal yang terbakar berada di hutan produksi dan APL (Areal Penggunaan Lain), artinya akses masyarakat ke dalam hutan itu pesat atau pada wilayah tersebut itu pesat. Memang masih ada 32% di hutan lindung, di hutan konservasi, nah ini yang bagian saya harus saya kejar, yang di hutan produksi dan di APL, tentu masyarakat dan dunia usaha", lanjutnya.
Menteri Siti : Tingkatkan Monitoring dan Pencegahan Karhutla di Tahun 2018
Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jumat, 9 Februari 2018. Tahun ini, monitoring dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akan terus ditingkatkan KLHK, sebagai upaya menekan hotspot dan terjadinya karhutla. Hal ini dituturkan Menteri LHK, Siti Nurbaya di Jakarta (08/02/2018). Menurutnya, upaya pencegahan yang paling signifikan telah dilakukan KLHK, adalah melalui pengendalian tata kelola gambut. "Kita sudah berusaha dan kalau lihat datanya di 2017 itu 68% areal yang terbakar berada di hutan produksi dan APL (Areal Penggunaan Lain), artinya akses masyarakat ke dalam hutan itu pesat atau pada wilayah tersebut itu pesat. Memang masih ada 32% di hutan lindung, di hutan konservasi, nah ini yang bagian saya harus saya kejar, yang di hutan produksi dan di APL, tentu masyarakat dan dunia usaha", lanjutnya.
Publisher