JAKARTA, INDONESIA – 17 Maret 2017 – Tiga dari empat (74 persen) perusahaan yang memiliki sistem manajemen yang terbaik – yang diklasifikasikan sebagai "Pemenang Digital" – mendukung adanya kolaborasi di tempat kerja, sebagaimana ditemukan dalam sebuah studi terbaru yang diselenggarakan oleh SAP SE (NYSE: SAP) dan Oxford Economics. Berjudul “Getting Collaboration Right,” (Bekerjasama Dengan Benar), studi tersebut meneliti gaya pemimpin yang paling cerdas secara digital di dunia ketika berkolaborasi dalam dunia kerja.
- Percaya bahwa kerja tim dimulai di tingkat atas: Pemenang Digital cenderung untuk mengatakan bahwa manajemen sangat mahir dalam memfasilitasi kolaborasi di dalam dan di luar organisasi mereka. Hampir tiga perempat (74 persen) dari top performer lebih terfokus pada peningkatan keterampilan kolaborasi dari tim manajemen.
- Berinvestasi dalam budaya kolaboratif: Pemenang Digital merubah proses pengambilan keputusan untuk membangun kemitraan dan kerjasama tim. Secara signifikan, mereka 20% lebih mungkin menyatakan bahwa pengambilan keputusan didistribusikan secara adil di seluruh organisasi.
- Memaksimalkan penggunaan sarana kolaborasi: Lebih dari dua per tiga (68 persen) dari Pemenang Digital menggunakan sarana kolaborasi yang tersedia untuk mengevaluasi keinginan dan kebutuhan karyawan.
- Menyadari bahwa kolaborasi merupakan sebuah manfaat bagi karyawan: Para karyawan merasa paling puas bekerja di perusahaan yang merangkul kerjasama. Enam puluh dua persen karyawan merasa puas bila percaya bahwa manajer mereka mahir dalam bekerjasama, dibandingkan dengan 36 persen karyawan yang tidak puas. Sementara itu, enam puluh persen dari karyawan yang sangat puas melaporkan bahwa organisasi mereka menyediakan teknologi untuk memfasilitasi kolaborasi, dibandingkan dengan 32 persen karyawan yang tidak puas.