Milenial Makin Peduli Akan Proteksi Kesehatan


Jakarta, 23 Oktober 2017 - Milenial sering dianggap sebagai generasi yang kurang terampil akan pengelolaan keuangan dan cenderung kurang peduli akan jaminan kesehatan lewat asuransi. Tetapi faktanya, data dari Zurich Topas Life menunjukkan kebalikannya. Sepanjang tahun 2017, Zurich Topas Life mencatat adanya pertumbuhan pemanfaatan asuransi kesehatan yang signifikan di kalangan milenial dibandingkan dengan segmentasi nasabah lainnya, termasuk generasi X.

Layanan kesehatan merupakan salah satu sektor yang menjanjikan di Indonesia. Faktor-faktor seperti peningkatan pendapatan masyarakat, naiknya biaya kesehatan, serta jumlah penduduk yang tumbuh pesat menciptakan potensi pasar yang besar bagi para pelaku industri perlindungan kesehatan. Frost & Sullivan Health (2015) memperkirakan bahwa industri kesehatan Indonesia akan tumbuh tiga kali lipat dari 7 triliun dollar pada 2014 menjadi 21 triliun dollar pada 2019.

Pesatnya kenaikan populasi penduduk, terutama milenial kelas menengah Indonesia berimplikasi terhadap pertumbuhan industri kesehatan. Sebagai gambaran, angka pendapatan tahunan yang dapat dibelanjakan (annual disposable income) Indonesia diperkirakan akan menjadi US$750 miliar pada 2020, naik 53% dari 2013. Hal ini berdampak pada peningkatan kemampuan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan.

Kemajuan teknologi, globalisasi dan perubahan ekonomi membentuk generasi milenial yang memiliki karakter berbeda dengan generasi sebelumnya. Populernya gaya hidup sehat (healthy living) beberapa tahun belakangan turut mendorong peningkatan kesadaran mereka akan perlindungan kesehatan. Goldman Sachs Investment Research menunjukkan bahwa tren konsumsi makanan sehat dan olahraga di kalangan milenial lebih tinggi daripada Gen X dan Baby Boomer. Mereka juga lebih menjaga diri dari kebiasaan yang merugikan kesehatan seperti merokok dan minuman beralkohol.

Milenial dari kalangan kelas menengah merupakan salah satu target nasabah utama bagi Zurich Topas Life. Saat ini, hampir 50 persen Nasabah Zurich Topas Life berasal dari segmentasi milenial, dengan kisaran umur dari 22-36 tahun. Di kalangan ini, produk perlindungan kesehatan adalah salah satu produk yang paling diminati.

Selain sebagai potensi pasar asuransi kesehatan yang masih sangat besar di Indonesia, milenial juga merupakan sasaran edukasi proteksi yang strategis. “Generasi milenial saat ini berada dan memasuki usia produktif. Dalam waktu dekat, mereka akan menjadi tulang punggung perekonomian dan juga menjadi tumpuan keluarganya. Oleh karena itu, sangat penting bagi generasi milenial untuk paham bagaimana proteksi memegang peranan penting terhadap kesejahteraan diri dan keluarganya, sekarang dan di masa datang,” jelas Rosmaylinda Nasution, Chief Distribution and Communication Officer Zurich Topas Life.

Untuk menjangkau pasar milenial, Zurich Topas Life fokus pada penyediaan asuransi kesehatan yang sesuai karakter milenial. Tantangannya adalah bagaimana kita bisa mendorong mereka untuk tertarik mencoba terlebih dahulu. Jika sudah mencoba dan merasakan manfaatnya, maka ke depan tentu mereka akan lebih termotivasi menyiapkan perencanaan proteksi dengan lebih baik lagi. Oleh karena itu, produk harus mudah dipahami, inovatif, dan terjangkau,” jelas Rosmaylinda.

Zurich Topas Life juga melihat fokus pemerintah saat ini dalam sosialisasi dan penyediaan perlindungan kesehatan yang inklusif lewat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berkontribusi positif terhadap peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan kesehatan.

Semakin tinggi kesadaran masyarakat, maka  semakin besar pula potensi pasar bagi pelku industri asuransi. Jadi, justru JKN dan penyedia jasa asuransi swasta bersifat saling melengkapi dalam memastikan perlindungan kesehatan inklusif bagi masyarakat Indonesia.  “Zurich Topas Life terus berupaya mendukung pemerintah dalam memperluas literasi keuangan masyarakat, termasuk melalui beragam inisiatif yang dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan”, tambah Rosmaylinda.                                                          

Secara umum, industri asuransi jiwa berhasil memperlihatkan pertumbuhan yang positif. Sampai bulan Juli lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pendapatan premi asuransi jiwa sebesar Rp 90,7 triliun, tumbuh sekitar 26,1% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 71,9 triliun. Zurich Topas Life sendiri sejak awal tahun hingga Agustus lalu (year-to-date/YTD) berhasil mencatat pertumbuhan premi sebesar 49 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Sebagai bagian dari upaya ekspansi pasar, Zurich Topas Life menargetkan penambahan sekitar 800 agen sampai dengan akhir tahun 2017. Zurich Topas Life juga baru saja mengeluarkan satu produk asuransi kesehatan terbaru yang bernama Zurich Pro-Care. Lewat produk ini, nasabah dapat mengakses perawatan medis komprehensif di seluruh negara di dunia. Zurich Pro-Care dilengkapi dengan fasilitas opini medis kedua, layanan medis pramutama, pengobatan alternatif dan total limit check-up tahunan sampai dengan 50 juta. Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin peduli akan kesehatan, kedepannya Zurich Topas Life akan semakin fokus dalam menghadirkan produk-produk asuransi kesehatan. 

Tentang Zurich topas life Topas LifeZurich topas life Topas Life (ZTL) merupakan bagian dari Zurich Group yang memperluas usahanya di industri asuransi jiwa Indonesia sejak November 2010. Strategi multi-distribusi ZTL menyediakan nasabah beragam pilihan untuk mendapatkan produk - produk asuransi dari ZTL sekaligus menjadikan kehadiran kami lebih bermakna untuk melayani beragam segmen nasabah. Didukung oleh Zurich Group yang memiliki kekuatan keuangan yang solid serta para ahli global di dunia asuransi, ZTL berkomitmen untuk menjadi perusahaan asuransi jiwa terbaik di Indonesia untuk nasabah, karyawan, pemegang saham dan mitra bisnis. PT Zurich Topas Life merupakan perusahaan asuransi jiwa yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Editor: Administrator 3
Publisher