Jakarta, 06 November 2017 – Perusahaan telekomunikasi berbasis digital PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) sukses mencatatkan profit bersih Rp 37,2 miliar, meningkat dari Rp 5,6 miliar atau tumbuh sebesar 569,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy). Pertumbuhan signifikan ini berkat konsolidasi anak usaha dan kinerja operasional di bisnis perdaganganumum telepon seluler, gadget, dan voucher isi ulang. Selain pertumbuhan laba yang signifikan, konsolidasi ini juga membuat pembukuan penjualan menjadi sebesar Rp 4,7 T atau meningkat 697,4% dari Rp 586,7 M (yoy). Selain karena konsolidasi, Direktur Utama PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) Jefri Junaedi menjelaskan bahwa meningkatnya penjualan di MKNT juga merefleksikan daya beli konsumen terhadap produk telekomunikasi masih tinggi. “Sebagai salah satu perusahaan terdepan di bidang penyediaan seluler, gadget, dan voucher isi ulang, pertumbuhan kami bisa menggambarkan pasar yang masih terus berkembang. Kami tidak melihat ada pelemahan daya beli pada produk telekomunikasi,” ujar Jefri. Data dari Kementerian Perindustrian tahun 2017 menyebutkan pelanggan telekomunikasi seluler di Indonesia naik empat kali lipat dalam kurun waktu lima tahun terakhir dari 63 juta menjadi 211 juta pelanggan.
MKNT Cetak Laba Bersih Rp 37,2 Miliar,Tumbuh 569,7 Persen
Jakarta, 06 November 2017 – Perusahaan telekomunikasi berbasis digital PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) sukses mencatatkan profit bersih Rp 37,2 miliar, meningkat dari Rp 5,6 miliar atau tumbuh sebesar 569,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy). Pertumbuhan signifikan ini berkat konsolidasi anak usaha dan kinerja operasional di bisnis perdaganganumum telepon seluler, gadget, dan voucher isi ulang. Selain pertumbuhan laba yang signifikan, konsolidasi ini juga membuat pembukuan penjualan menjadi sebesar Rp 4,7 T atau meningkat 697,4% dari Rp 586,7 M (yoy). Selain karena konsolidasi, Direktur Utama PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) Jefri Junaedi menjelaskan bahwa meningkatnya penjualan di MKNT juga merefleksikan daya beli konsumen terhadap produk telekomunikasi masih tinggi. “Sebagai salah satu perusahaan terdepan di bidang penyediaan seluler, gadget, dan voucher isi ulang, pertumbuhan kami bisa menggambarkan pasar yang masih terus berkembang. Kami tidak melihat ada pelemahan daya beli pada produk telekomunikasi,” ujar Jefri. Data dari Kementerian Perindustrian tahun 2017 menyebutkan pelanggan telekomunikasi seluler di Indonesia naik empat kali lipat dalam kurun waktu lima tahun terakhir dari 63 juta menjadi 211 juta pelanggan.
Publisher