Jakarta, 18 April 2019 – Era disrupsi telah membuka kesempatan bagi para pekerja informal yang saat ini mendominasi jumlah angkatan kerja Indonesia. Jam kerja yang fleksibel, jaringan mitra yang luas, kesempatan untuk bertemu orang baru setiap hari, dan sistem platform yang semakin aman adalah beberapa alasan bagi banyak mitra untuk bergabung dengan Grab. Hal ini juga dirasakan oleh Fahriana dan Siti, dua mitra pengemudi GrabCar di Banjarmasin yang berhasil menghapus stigma sosial tentang pekerjaan yang “pantas” bagi seorang perempuan, dan kini mereka bisa memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya dan memenuhi kebutuhan finansial mereka. Awalnya, Fahriana bekerja sebagai fotografer freelance dari satu acara ke acara lainnya di Banjarmasin. Namun, seiring berjalannya waktu, Fahriana menyadari bahwa penghasilannya kerap tidak menentu. Sebagai seorang single parent yang harus mengambil peran sebagai kepala rumah tangga sekaligus tulang punggung keluarga, ibu empat anak ini juga sempat menjual kue demi mendapatkan penghasilan tambahan, namun tetap belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Berbekal keinginan yang kuat untuk memberikan nafkah yang cukup bagi anak-anaknya, pada bulan Mei 2018, Fahriana kemudian mendaftar sebagai mitra pengemudi GrabCar.
Para Kartini Grabcar yang Menghapus Stigma Sosial Tentang Perempuan
Jakarta, 18 April 2019 – Era disrupsi telah membuka kesempatan bagi para pekerja informal yang saat ini mendominasi jumlah angkatan kerja Indonesia. Jam kerja yang fleksibel, jaringan mitra yang luas, kesempatan untuk bertemu orang baru setiap hari, dan sistem platform yang semakin aman adalah beberapa alasan bagi banyak mitra untuk bergabung dengan Grab. Hal ini juga dirasakan oleh Fahriana dan Siti, dua mitra pengemudi GrabCar di Banjarmasin yang berhasil menghapus stigma sosial tentang pekerjaan yang “pantas” bagi seorang perempuan, dan kini mereka bisa memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya dan memenuhi kebutuhan finansial mereka. Awalnya, Fahriana bekerja sebagai fotografer freelance dari satu acara ke acara lainnya di Banjarmasin. Namun, seiring berjalannya waktu, Fahriana menyadari bahwa penghasilannya kerap tidak menentu. Sebagai seorang single parent yang harus mengambil peran sebagai kepala rumah tangga sekaligus tulang punggung keluarga, ibu empat anak ini juga sempat menjual kue demi mendapatkan penghasilan tambahan, namun tetap belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Berbekal keinginan yang kuat untuk memberikan nafkah yang cukup bagi anak-anaknya, pada bulan Mei 2018, Fahriana kemudian mendaftar sebagai mitra pengemudi GrabCar.
Publisher