Buenos Aires, 9 Desember 2017 – Negara-negara anggota G-33 sepakat memperjuangkan keadilan sekaligus memantapkan dua isu pertanian dalam Konferensi Tingkat Menteri World Trade Organization (KTM WTO) ke-11 pada 10-13 Desember 2017 di Buenos Aires, Argentina. Isu-isu tersebut adalah Public Stockholding for Food Security Purposes (PSH) dan Special Safeguard Mechanism (SSM) yang merupakan kepentingan negara-negara berkembang. Pernyataan sikap bersama ini akan dibawa ke sesi-sesi pembahasan mengenai isu pertanian dalam KTM. Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita saat memimpin Pertemuan Menteri Negara G33 di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (9/12). “Setiap anggota G-33 harus berusaha keras menghasilkan capaian yang berarti terhadap PSH dan SSM. Hal ini dikarenakan isu PSH dan SSM memberikan harapan bagi negara-negara berkembang untuk mewujudkan ketahanan pangan, keberlanjutan mata pencaharian (livelihood) di sektor pertanian, serta pembangunan pedesaan. Capaian-capaian ini akan berkontribusi menunjukkan keberpihakan terhadap kepentingan negara-negara berkembang, termasuk anggota G-33,” ungkap Mendag Enggar.
Pertemuan G-33, Negara Berkembang Sepakat Perjuangkan Keadilan Isu Pertanian
Buenos Aires, 9 Desember 2017 – Negara-negara anggota G-33 sepakat memperjuangkan keadilan sekaligus memantapkan dua isu pertanian dalam Konferensi Tingkat Menteri World Trade Organization (KTM WTO) ke-11 pada 10-13 Desember 2017 di Buenos Aires, Argentina. Isu-isu tersebut adalah Public Stockholding for Food Security Purposes (PSH) dan Special Safeguard Mechanism (SSM) yang merupakan kepentingan negara-negara berkembang. Pernyataan sikap bersama ini akan dibawa ke sesi-sesi pembahasan mengenai isu pertanian dalam KTM. Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita saat memimpin Pertemuan Menteri Negara G33 di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (9/12). “Setiap anggota G-33 harus berusaha keras menghasilkan capaian yang berarti terhadap PSH dan SSM. Hal ini dikarenakan isu PSH dan SSM memberikan harapan bagi negara-negara berkembang untuk mewujudkan ketahanan pangan, keberlanjutan mata pencaharian (livelihood) di sektor pertanian, serta pembangunan pedesaan. Capaian-capaian ini akan berkontribusi menunjukkan keberpihakan terhadap kepentingan negara-negara berkembang, termasuk anggota G-33,” ungkap Mendag Enggar.
Publisher