Indramayu, 31 Agustus 2021 – Program Sentra Ekonomi Garam Rakyat (SEGAR) yang dijalankan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) sejak tahun 2020, mulai menunjukkan hasil. Keberadaan Gudang Garam Nasional (GGN) dan washing plant (alat pencuci garam) mampu memberikan nilai tambah bagi para petambak utamanya dalam meningkatkan pendapatan masyarakat petambak garam. Hal tersebut diungkapkan Plt. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi saat bersama KKP meninjau lokasi GGN dan washing plant di Desa Krangkeng pada Kamis, (26/8/2021). “Sejak washing plant beroperasi, harga garam yang sebelumnya berkisar antara Rp400 hingga Rp500 per kilogram, setelah diolah dan dikelola oleh koperasi kini harganya berkisar antara Rp1.800 hingga Rp1.900 per kilogram. Ini berdampak besar bagi perekonomian para petambak dan akan dirasakan saat musim panen raya,” ungkap Edi.
Program SEGAR, Ubah Wajah Petambak Garam Indramayu
Indramayu, 31 Agustus 2021 – Program Sentra Ekonomi Garam Rakyat (SEGAR) yang dijalankan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) sejak tahun 2020, mulai menunjukkan hasil. Keberadaan Gudang Garam Nasional (GGN) dan washing plant (alat pencuci garam) mampu memberikan nilai tambah bagi para petambak utamanya dalam meningkatkan pendapatan masyarakat petambak garam. Hal tersebut diungkapkan Plt. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi saat bersama KKP meninjau lokasi GGN dan washing plant di Desa Krangkeng pada Kamis, (26/8/2021). “Sejak washing plant beroperasi, harga garam yang sebelumnya berkisar antara Rp400 hingga Rp500 per kilogram, setelah diolah dan dikelola oleh koperasi kini harganya berkisar antara Rp1.800 hingga Rp1.900 per kilogram. Ini berdampak besar bagi perekonomian para petambak dan akan dirasakan saat musim panen raya,” ungkap Edi.
Publisher