Rumah.com Ditunjuk Penyedia Teknologi Anniversary BTN Solusi Properti Expo, Hadirkan Bunga Rendah


Jakarta, 24 Februari 2021 – Rumah.com sebagai portal properti terdepan di Indonesia ditunjuk sebagai penyedia teknologi untuk pameran properti virtual yang bertajuk Anniversary BTN Solusi Properti Expo diselenggarakan oleh Bank Tabungan Negara (BTN) dalam rangka merayakan ulang tahun ke-71 Bank BTN.

Marine Novita, Country Manager Rumah.com menyambut gembira penunjukan Rumah.com sebagai penyedia teknologi untuk pameran properti virtual Bank BTN tersebut. Rumah.com menghadirkan teknologi seperti tur virtual dan sistem sales terintegrasi sehingga memungkinkan Bank BTN untuk menghimpun 71 pengembang dan memudahkan pencari rumah dalam memilih hunian dalam program Anniversary BTN Solusi Properti Expo yang bisa diakses melalui https://btnpropertiexpo.com/.

Dalam program Anniversary BTN Solusi Properti Expo yang akan berlangsung pada 27 Februari hingga 31 Maret 2021 mendatang, Bank BTN menawarkan suku bunga rendah sebesar 4,71% menyusul pengumuman penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia menuju rekor terendah

Sebelumnya Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada 17-18 Februari 2021 lalu memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 3,50%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%. Selain itu BI juga memutuskan untuk melonggarkan rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) Kredit/Pembiayaan Properti menjadi paling tinggi 100% untuk semua jenis properti.

Marine menjelaskan bahwa penurunan BI7DRR menjadi 3,50% ini tercatat sebagai rekor suku bunga acuan terendah sepanjang sejarah sejak adanya BI7DRR. Sementara penetapan LTV dan FTV sebesar 100% untuk kredit properti memungkinkan seluruh kebutuhan dana dalam memperoleh kredit properti ditanggung oleh bank alias konsumen tidak perlu lagi membayar uang muka.

"Sebagai salah satu stakeholder industri properti, Rumah.com menyambut baik hadirnya dua kebijakan baru dari Bank Indonesia tersebut, yang diharapkan bisa menggairahkan pertumbuhan ekenomi nasional yang mengalami resesi pada tahun 2020 kemarin. Dua kebijakan baru tersebut diharapkan bisa menjadi angin segar untuk mendongkrak pertumbuhan bisnis properti yang sedang mengalami stagnasi di tengah pandemi," jelasnya.

Marine menambahkan bahwa kebijakan penurunan BI7DRR dan DP Rumah Nol Persen bisa memberikan stimulus terhadap perekonomian, terutama memberikan pengaruh positif terhadap sektor properti khususnya sub-sektor perumahan atau apartemen. Ini juga bisa menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi secara luas karena tidak hanya mendongkrak sektor properti saja tetapi termasuk sektor industri lainnya dimana akan memiliki dampak turunan terhadap lebih dari 170 industri terkait.

Menurutnya, yang paling penting diperhatikan dalam pelaksanaan kebijakan penurunan BI7DRR dan DP Rumah Nol Persen adalah pihak perbankan harus selalu menjaga prudence, memperhatikan profil resiko debitur, dan kolateral.

Penurunan suku bunga acuan BI memang tidak akan langsung berpengaruh terhadap rate yang efektif di level konsumen, apalagi bagi nasabah existing. Sehingga penurunan ini akan lebih terasa bagi mereka yang baru akan mengambil KPR. Sedangkan kebijakan pelonggaran LTV dan FTV menjadi 100% akan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko sehingga diberikan dengan syarat tertentu.

Syarat utama untuk mendapatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Down Payment (DP) 0 persen adalah perbankan tersebut harus memiliki rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) di bawah atau hingga 5 persen. Perbankan yang memenuhi NPL ini, maka konsumennya bisa mendapatkan DP 0 persen untuk rumah tipe kurang dari 21, tipe 21-70 dan tipe 70 ke atas. DP 0 persen diberikan untuk fasilitas kepemilikan pertama, kedua hingga seterusnya.

Sedangkan, perbankan yang NPL nya di atas 5 persen, maka pembiayaan bank untuk DP nya menjadi 95 persen untuk tipe 21-70 dan tipe 70 ke atas. Ini untuk kepemilikan pertama, bagi kepemilikan kedua dan selanjutnya menjadi 90 persen. Untuk tipe lebih kecil dari 21 tetap diberikan DP 0 persen atau pembiayaan bank 100 persen untuk kepemilikan pertama. Sementara kepemilikan kedua hingga seterusnya menjadi 95 persen.

Menurut Marine, keluarnya dua kebijakan baru dari BI tersebut sesuai dengan hasil Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021 dimana responden menyatakan keinginannnya agar pemerintah mengeluarkan kebijakan dan tindakan di tengah pandemi yang masih berlangsung terutama agar bisa menurunkan angsuran KPR dinyatakan oleh 85 persen responden, sementara 67 persen responden mengemukakan harapan agar pemerintah bisa menurunkan besaran uang muka.

"Selain itu ketidakmampuan membayar uang muka memang menjadi hambatan konsumen atau kesulitan yang dihadapi ketika mengambil KPR. Hal tersebut seperti dinyatakan oleh 42 persen responden survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021. Angka tersebut merupakan penurunan dari 51 responden pada survei semester sebelumnya," ungkap Marine.

Rumah.com Consumer Sentiment Study tersebut adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com bekerjasama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura. Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1078 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada bulan Juli hingga Desember 2020. Survei ini dilakukan oleh Rumah.com sebagai portal properti terdepan di Indonesia untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di tanah air.

Membayar uang muka KPR memang menjadi masalah tersendiri bagi sebagian konsumen, oleh karena itu berbagai strategi dilakukan untuk mempersiapkan uang muka pembelian properti. Sebagaimana hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021, mayoritas atau sekitar 59 persen responden menyatakan mereka mulai menabung sebelum mencari rumah.

Sedangkan 25 persen responden menyatakan bahwa mereka mulai menabung setelah memperkirakan biaya untuk membeli rumah. Sementara 11 responden mulai menabung setelah memutuskan properti yang akan dibeli dan 5 persen responden meminta dana dari orang tua maupun keluarga untuk membayar uang muka.

Strategi mulai menabung sebelum mencari rumah paling banyak dipilih oleh konsumen berpenghasilan tinggi sedangkan strategi mulai menabung setelah memperkirakan biaya untuk membeli rumah paling banyak dipilih oleh konsumen berpenghasilan rendah.

Marine menjelaskan bahwa penurunan BI7DRR menjadi 3,75% pada Q4 2020 lalu telah mendorong turunnya suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA). Secara kuartalan, masing-masing suku bunga kredit mengalami penurunan sebesar tiga dan dua bps, menjadi masing-masing 8,32%.

Selain penurunan BI7DRR dan DP Rumah Nol Persen, Bank Indonesia juga menempuh sejumlah langkah-langkah ataupun kebijakan yang erat kaitannya dengan pasar properti nasional seperti memperkuat kebijakan makroprudensial akomodatif untuk mendorong peningkatan kredit/pembiayaan kepada sektor-sektor prioritas dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, dan mendorong penurunan suku bunga kredit melalui pengawasan dan komunikasi publik atas transparansi suku bunga perbankan dengan koordinasi bersama OJK.

“Penurunan suku bunga KPR dan KPA memang belum sebesar penurunan BI7DRR. Meski demikian, kita sudah melihat upaya bank yang menurunkan suku bunga KPR sebesar 15 bps pada Juli hingga Oktober, dimana pada saat itu BI7DRR stagnan di 4%. Kita berharap bank terus melakukan penyesuaian suku bunga KPR dan KPA apalagi dengan adanya penurunan BI7DRR menjadi 3,5% dan kebijakan DP Rumah Nol Persen," ujarnya.

Marine menambahkan bahwa adanya kebijakan penurunan BI7DRR dan DP Rumah Nol Persen dari Bank Indonesia membuat pasar properti menjadi semakin kondusif bagi konsumen. Apalagi sesuai dengan data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2021 dimana pada kuartal keempat 2020 terjadi penurunan harga properti, kenaikan suplai, dan turunnya permintaan secara nasional.

Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) ini memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.

Turunnya harga properti dan naiknya suplai properti menunjukkan bahwa pasar properti masih berada dalam situasi buyer’s market. Bagi konsumen yang sudah siap secara finansial, inilah saat terbaik untuk membeli properti. Konsumen akan dimanjakan oleh melimpahnya pilihan properti dengan harga yang bersaing.

Marine mengungkapkan di tengah penurunan harga dan kenaikan suplai hunian, sebelum mengambil keputusan membeli rumah, para pencari hunian bisa mempelajari dulu panduan pembelian rumah dengan mengunjungi www.rumah.com/panduan. Di dalamnya terdapat panduan lengkap, mulai dari cara mengumpulkan uang untuk uang muka, memilih cicilan yang ideal, hingga menemukan lokasi hunian terbaik.

"Beragam informasi yang dibutuhkan oleh konsumen yang pertama kali akan membeli rumah, mulai dari informasi seputar dan rencana infrastruktur wilayah hunian yang menjadi incaran, informasi perbandingan harga properti satu lokasi yang sama maupun di sekitarnya, maupun simulasi KPR, kesemuanya bisa didapatkan di Rumah.com. Mewakili Rumah.com saya juga menjadi tim riset di  Real Estate Indonesia (REI), untuk menyuarakan aspirasi demi bangkitnya industri properti Indonesia," pungkas Marine. Tentang Rumah.com

Rumah.com adalah portal properti terdepan di Indonesia dan bagian dari PropertyGuru Group, perusahaan teknologi properti terdepan di Asia. PropertyGuru Group menjadi pilihan lebih dari 23 juta pencari properti di Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Sebagai bagian dari PropertyGuru Group, Rumah.com membantu para pencari properti lewat beragam pilihan yang sesuai, informasi-informasi mendalam, serta solusi yang membuat mereka mampu mengambil keputusan terkait properti dengan percaya diri.   Rumah.com diluncurkan pada 2011 dan merevolusi pasar properti Indonesia dengan membawanya ke bentuk online dan menjadi lebih transparan bagi para pencari properti. PropertyGuru.com.sg diluncurkan pada 2007 dan merevolusionerkan pasar properti Singapura secara online dan membuat membuat pencarian properti menjadi lebih transparan.

Selama satu dekade, grup ini telah berkembang dari kekuatan media properti regional menjadi perusahaan teknologi yang berkembang pesat dengan portofolio yang kuat dari portal properti No.1, aplikasi seluler pemenang penghargaan; platform pemberdayaan penjualan pengembang terbaik di kelasnya, FastKey, dan sejumlah aktivitas properti terkemuka di industri seperti awards, event, dan publikasi - di sebelas negara di Asia.

Editor: Marketing Exabytes
Publisher