Jakarta, 17 Desember 2021 – PT Inocycle Technology Group Tbk ("INOV"), emiten yang bergerak di bidang daur ulang sampah botol plastik (PET) menjadi Recycled Polyester Staple Fiber (Re-PSF), menyambut baik penerapan pajak karbon yang akan ditetapkan oleh Pemerintah sebagai upaya dalam mengurangi emisi dan efek gas rumah kaca. Seiring dengan penerapan kebijakan tersebut, INOV terus mengoptimalkan upaya pengurangan emisi salah satunya dengan memanfaatkan energi terbarukan untuk kebutuhan operasional pabrik. Victor Choi, selaku Direktur INOV mengungkapkan, “Dari awal INOV beroperasi, isu emisi karbon menjadi salah satu perhatian kami. Kami juga secara serius terus berupaya mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan operasioal INOV. Salah satunya kami telah melakukan peralihan penggunaan bahan bakar yaitu dengan menggunakan cangkang sawit yang ramah terhadap lingkungan.”
Lebih lanjut Victor menjelaskan bahwa asap pembakaran dari cangkang sawit lebih ramah lingkungan, karena limbah sisa pembakaran tidak termasuk Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Tak hanya itu, sisa pembakaran cangkang sawit bisa dimanfaatkan untuk media tanam (pupuk) dan pengurukan tanah, serta pengelolaan limbah sisa pembakaran cangkang sawit juga bebas biaya, kemudian pembakaran dengan menggunakan cangkang sawit tidak memerlukan bahan bakar pendukung karena panas yang dihasilkan cukup untuk memenuhi kebutuhan proses produksi. Di samping itu, sejak tahun 2019, INOV telah mengundang Planet Mark yang merupakan lembaga international untuk melakukan pengukuran emisi karbon yang dihasilkan dari energi yang digunakan. Berdasarkan hasil pengukuran Planet Mark pada tahun 2019, total emisi karbon yang dihasilkan INOV adalah sebesar 20.275,7 tCO2e (tonnes of carbon dioxide equivalent), namun, pada tahun 2020 INOV berhasil menurunkan total emisi karbon menjadi 19.699,6 tCO2e atau berkurang sebesar 2,8% untuk periode selama satu tahun. Ditargetkan pada tahun 2021 INOV dapat mengurangi emisi karbon sebanyak 2,5% dari total karbon di tahun 2020. “Setiap tahun, kami mengolah lebih dari 3 miliar sampah botol plastik di Indonesia, dan memproduksi lebih dari 3.000 ton serat ramah lingkungan per bulannya. Di harapkan dengan upaya yang sudah dijalankan, INOV dapat terus memberikan kontribusi terhadap pengurangan emisi karbon serta efek gas rumah kaca di Indonesia. Dengan adanya kebijakan pajak karbon ini, akan semakin membangkitkan semangat kami dalam menghemat energi dan mengurangi emisi dalam operasional INOV,” tutup Victor Sekilas mengenai PT Inocycle Technology Group Tbk (“INOV”) INOV adalah perusahaan Clean-Tech di Indonesia yang berfokus dalam mengolah dan mendaur ulang botol PET dan sampah plastik lainnya menjadi produk daur ulang serat staple buatan/Recycle Polyester Staple Fiber (re-PSF). Saat ini, INOV mengoperasikan tiga pabrik pembuatan produk daur ulang serat staple buatan di Tangerang, Solo, dan Mojokerto dengan pabrik pengolahan sampah botol plastik/washing facility di Solo, Mojokerto, Medan, dan Gowa, Makassar. Selain itu INOV juga mengoperasikan dua pabrik untuk industri bukan tenunan (nonwoven) di Salatiga dan Palembang. Pada tahun 2021, INOV menambah dua pabrik bukan tenunan (Non-Woven) di Kabupaten Gowa dan Takalar, serta washing facility di kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 10 Juli 2019, PT Inocycle Technology Group Tbk (“INOV”) adalah emiten pertama untuk produk daur ulang serat staple buatan yang menghadirkan solusi global untuk masalah lokal, yakni mengubah sampah menjadi sumber daya baru. Untuk Sertifikasi Sustainability (ESG) INOV dari Planet Mark, dapat dilihat pada tautan sebagai berikut: https://www.planetmark.com/member/inocycl e/
Editor: Marketing Exabytes