Jakarta, Indonesia, 5 September 2017 – SAP SE (NYSE: SAP) hari ini mengumumkan bahwa mereka telah mencapai tujuan tahun 2017 untuk menempatkan seorang perempuan pada satu dari setiap empat posisi manajemen di perusahaan. Komitmen jajaran direksi SAP, yang ditetapkan pada tahun 2011, berhasil menaikkan jumlah pemimpin perempuan dari sedikit di atas 18 persen menjadi 25 persen selama enam tahun terakhir. Direksi SAP terus berjanji untuk meningkatkan kepemimpinan perempuan sebesar satu persen setiap tahun, dengan target 28 persen pada 2020 dan 30 persen pada 2022. Keanekaragaman gender secara historis dilaporkan kurang terpenuhi dalam industri teknologi, namun penelitian telah menunjukkan bahwa keragaman gender yang lebih besar berdampak positif pada bottom line perusahaan. McKinsey & Co. melaporkan bahwa perusahaan di tingkat teratas untuk keragaman gender 15 persen lebih mungkin memiliki keuntungan finansial di atas median industri nasional masing-masing. SAP terus berusaha menjadi pilihan karir bagi kaum perempuan dalam dunia teknologi, dan pemimpin industri dalam hal keragaman dan inklusi.
- Menerima sertifikasi kesetaraan gender global: Pada bulan September 2016, SAP menjadi perusahaan teknologi multinasional pertama yang meraih sertifikasi EDGE, yang standar dan metodologi utama untuk mengevaluasi komitmen perusahaan terhadap kesetaraan gender, yang diluncurkan di World Economic Forum. SAP juga merupakan perusahaan teknologi pertama di Amerika Serikat yang meraih sertifikasi EDGE pada bulan Januari 2016.
- Berpartisipasi dalam acara perjanjian White House Tech Inclusion: SAP berpartisipasi dalam perjanjian untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi Amerika dengan meningkatkan keragaman tenaga kerja teknologi Amerika Serikat. SAP juga menandatangani Paradigma untuk Parity Pledge yang ditargetkan untuk meningkatkan perempuan dalam berbagai jabatan eksekutif.
- Mendiversifikasi Jajaran Direksinya: Pada Q2 2017, SAP menambahkan dua eksekutif wanita ke Dewan Eksekutif - Jennifer Morgan, presiden Amerika dan Asia Pasifik Jepang (APJ), dan Adaire Fox-Martin, presiden, EMEA dan Greater China, Global Customer Operations. SAP tidak mempekerjakan dan mempromosikan perempuan semata-mata karena mereka adalah perempuan, melainkan karena para perempuan tersebut adalah kandidat yang terbaik.