Tekanan Inflasi Jakarta Bulan September 2016 Tetap Rendah Pencapaian inflasi di DKI Jakarta pada September 2016 tetap rendah walaupun mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya (0,01%). Pada bulan ini inflasi tercatat sebesar 0,18% (mtm), lebih rendah dari pencapaian inflasi nasional sebesar 0,22% (mtm). Rendahnya inflasi Jakarta dikontribusi oleh terjadinya koreksi harga pada beberapa komoditas pangan dan harga emas perhiasan, di tengah meningkatnya tekanan inflasi akibat kenaikan tarif listrik dan produk kesehatan. Berbeda dengan perkembangan inflasi pada beberapa bulan terakhir yang lebih rendah dari historisnya, inflasi September sejalan dengan historisnya dalam lima tahun terakhir yang juga tercatat sebesar 0,18% (mtm). Sementara itu, perkembangan laju inflasi sejak awal tahun 2016 baru mencapai 1,60% (ytd), jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata lima tahun sebelumnya sebesar 4,03% (ytd). Pencapaian tersebut juga lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 1,97%, serta termasuk yang terendah di kawasan Jawa. Kelompok volatile food (bahan pangan yang harganya kerap bergejolak) pada bulan ini tercatat mengalami deflasi yang terutama bersumber dari koreksi harga komoditas yang tergabung pada subkelompok daging dan hasil-hasilnya. Komoditas daging ayam ras mengalami deflasi sebesar 2,77% (mtm), sementara daging ayam kampung mengalami deflasi sebesar 1,84% (mtm). Pasokan ayam ras yang semula berkurang akibat kebijakan pemusnahan grandparent stock, mulai berangsur normal. Hal itu juga ditenggarai oleh menurunnya harga pakan ternak. Turunnya harga daging ayam juga berdampaknya pada turunnya harga telur ayam ras, yang juga mengalami deflasi sebesar 2,82% (mtm). Adapun harga beras masih relatif terkendali, seiring dengan terjaganya pasokan melalui manajemen stok yang baik, sehingga mampu menekan gejolak harga yang berlebih di tengah musim tanam pada beberapa sentra produksi beras. Perayaan Hari Raya Idul Adha pada awal bulan September tidak menimbulkan gejolak harga yang berlebih pada komoditas pangan. Secara keseluruhan, bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,27% (mtm).
Tekanan Inflasi Jakarta Bulan September 2016 Tetap Rendah
Tekanan Inflasi Jakarta Bulan September 2016 Tetap Rendah Pencapaian inflasi di DKI Jakarta pada September 2016 tetap rendah walaupun mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya (0,01%). Pada bulan ini inflasi tercatat sebesar 0,18% (mtm), lebih rendah dari pencapaian inflasi nasional sebesar 0,22% (mtm). Rendahnya inflasi Jakarta dikontribusi oleh terjadinya koreksi harga pada beberapa komoditas pangan dan harga emas perhiasan, di tengah meningkatnya tekanan inflasi akibat kenaikan tarif listrik dan produk kesehatan. Berbeda dengan perkembangan inflasi pada beberapa bulan terakhir yang lebih rendah dari historisnya, inflasi September sejalan dengan historisnya dalam lima tahun terakhir yang juga tercatat sebesar 0,18% (mtm). Sementara itu, perkembangan laju inflasi sejak awal tahun 2016 baru mencapai 1,60% (ytd), jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata lima tahun sebelumnya sebesar 4,03% (ytd). Pencapaian tersebut juga lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 1,97%, serta termasuk yang terendah di kawasan Jawa. Kelompok volatile food (bahan pangan yang harganya kerap bergejolak) pada bulan ini tercatat mengalami deflasi yang terutama bersumber dari koreksi harga komoditas yang tergabung pada subkelompok daging dan hasil-hasilnya. Komoditas daging ayam ras mengalami deflasi sebesar 2,77% (mtm), sementara daging ayam kampung mengalami deflasi sebesar 1,84% (mtm). Pasokan ayam ras yang semula berkurang akibat kebijakan pemusnahan grandparent stock, mulai berangsur normal. Hal itu juga ditenggarai oleh menurunnya harga pakan ternak. Turunnya harga daging ayam juga berdampaknya pada turunnya harga telur ayam ras, yang juga mengalami deflasi sebesar 2,82% (mtm). Adapun harga beras masih relatif terkendali, seiring dengan terjaganya pasokan melalui manajemen stok yang baik, sehingga mampu menekan gejolak harga yang berlebih di tengah musim tanam pada beberapa sentra produksi beras. Perayaan Hari Raya Idul Adha pada awal bulan September tidak menimbulkan gejolak harga yang berlebih pada komoditas pangan. Secara keseluruhan, bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,27% (mtm).
Publisher