Jakarta, 31 Oktober 2018 – Tren digitalisasi dan strategi big data pada publikasi dunia digital kerap dimanfaatkan oleh para pelaku industri makanan dan minuman guna menghadapi persaingan yang ada di pasar. Lansekap perilaku belanja konsumen pun kian berubah, mulai dari pembelian produk yang semakin mudah didapatkan di manapun dan kapanpun, konsumen juga memiliki kesadaran lebih tinggi terhadap lingkungan dan mulai menyukai produk yang memiliki nilai tambah bagi lingkungan. Menanggapi fenomena tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian meluncurkan peta jalan (roadmap) ‘Making Indonesia 4.0’ untuk memetakan kebutuhan tren industri 4.0 dan digitalisasi di Indonesia, seperti: kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), wearable technologies, dan robotika canggih. Roadmap diharapkan dapat mendorong para pelaku industri terus berinovasi di level operasional maupun produk yang ditawarkannya. Industri makanan minuman juga diharapkan dapat membesarkan skala usaha dan bertransformasi menjadi pengekspor makanan dan minuman pertama di kawasan regional ASEAN1. Berangkat dari pemahaman inilah, perusahaan pemrosesan dan pengemasan makanan serta minuman terdepan di dunia, Tetra Pak Indonesia, tergerak untuk menciptakan sebuah forum diskusi dan kerja sama antar pemangku kepentingan untuk memetakan tantangan dan peluang serta mempersiapkan pelaku industri makanan minuman dalam memasuki tren industri 4.0. Mengangkat tema ‘Winning The Future Today’, acara ini melibatkan Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), selaku perwakilan asosiasi industri makanan minuman bersama sejumlah narasumber perwakilan pemerintah yang telah terjadwalkan seperti Achmad Sigit Dwiwahjono selaku Plt. Direktur Jenderal Industri Agro dan Abdul Rochim selaku Direktur Industri Minuman dan Bahan Penyegar dari Kementerian Perindustrian, Rosa Vivien Ratnawati selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Berbahaya (PSLB3) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Tetty H. Sihombing selaku Plt. Deputi III Bidang Pengawasan Pangan Olahan s Penny K. Lukito selaku Kepala Badan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Tetra Pak Indonesia dan GAPMMI Persiapkan Pelaku Industri Makanan Minuman untuk Menangkan Pasar Masa Depan
Jakarta, 31 Oktober 2018 – Tren digitalisasi dan strategi big data pada publikasi dunia digital kerap dimanfaatkan oleh para pelaku industri makanan dan minuman guna menghadapi persaingan yang ada di pasar. Lansekap perilaku belanja konsumen pun kian berubah, mulai dari pembelian produk yang semakin mudah didapatkan di manapun dan kapanpun, konsumen juga memiliki kesadaran lebih tinggi terhadap lingkungan dan mulai menyukai produk yang memiliki nilai tambah bagi lingkungan. Menanggapi fenomena tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian meluncurkan peta jalan (roadmap) ‘Making Indonesia 4.0’ untuk memetakan kebutuhan tren industri 4.0 dan digitalisasi di Indonesia, seperti: kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), wearable technologies, dan robotika canggih. Roadmap diharapkan dapat mendorong para pelaku industri terus berinovasi di level operasional maupun produk yang ditawarkannya. Industri makanan minuman juga diharapkan dapat membesarkan skala usaha dan bertransformasi menjadi pengekspor makanan dan minuman pertama di kawasan regional ASEAN1. Berangkat dari pemahaman inilah, perusahaan pemrosesan dan pengemasan makanan serta minuman terdepan di dunia, Tetra Pak Indonesia, tergerak untuk menciptakan sebuah forum diskusi dan kerja sama antar pemangku kepentingan untuk memetakan tantangan dan peluang serta mempersiapkan pelaku industri makanan minuman dalam memasuki tren industri 4.0. Mengangkat tema ‘Winning The Future Today’, acara ini melibatkan Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), selaku perwakilan asosiasi industri makanan minuman bersama sejumlah narasumber perwakilan pemerintah yang telah terjadwalkan seperti Achmad Sigit Dwiwahjono selaku Plt. Direktur Jenderal Industri Agro dan Abdul Rochim selaku Direktur Industri Minuman dan Bahan Penyegar dari Kementerian Perindustrian, Rosa Vivien Ratnawati selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Berbahaya (PSLB3) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Tetty H. Sihombing selaku Plt. Deputi III Bidang Pengawasan Pangan Olahan s Penny K. Lukito selaku Kepala Badan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Publisher