Tingkatkan Produktivitas Petani Sidrap, Sulawesi Selatan Hingga 37%, Pupuk Kaltim : Pertanian Indonesia Timur Punya Pote


Jakarta, 24 September 2021 - Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September 2021 menjadi momentum bagi insan pertanian, mulai dari pemerintah, petani, hingga pelaku industri pupuk, untuk semakin memperkuat komitmen dalam memajukan industri pertanian yang saat ini menjadi salah satu industri unggulan Indonesia.

Sebagai negara agraris, akselerasi pertanian perlu terus dioptimalkan melalui berbagai inovasi, termasuk dalam hal pengembangan sumber daya. Oleh karena itu, melalui program “Makmur” yang telah diinisiasi sejak September 2020, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) sebagai produsen Urea terbesar di Indonesia, terus fokus memberdayakan petani, guna membantu meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraan mereka, terutama para petani di timur Indonesia.

Lebih lanjut, di Hari Tani Nasional ini, Pupuk Kaltim juga memaknai program Makmur sebagai salah satu bentuk apresiasi terhadap para petani. Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi, mengatakan pada peringatan Hari Tani Nasional tahun ini, Pupuk Kaltim memaknai momentum ini dengan semangat menjalankan komitmen terhadap ketahanan pangan nasional, serta berterima kasih kepada para petani atas jasanya dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat Indonesia.

“Salah satu upaya kami untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan produktivitas mereka adalah melalui program Makmur. Pada program ini, kami melakukan proses pendampingan intensif dan menciptakan ekosistem yang mendukung para petani dan budidaya pertanian secara berkelanjutan. Dalam menjalankannya, kami memperhatikan unsur masyarakat, lingkungan dan ekonomi,” terang Rahmad Pribadi.

Diinisiasi pertama kali oleh Pupuk Kaltim pada 2020, Makmur (sebelumnya Agro Solution) merupakan program peningkatan produktivitas dan keuntungan petani melalui ekosistem berkelanjutan dimulai dari produksi hingga offtaker,  yang mencakup seluruh wilayah Indonesia oleh seluruh perusahaan dalam naungan grup PT Pupuk Indonesia (PSerseo).

Pupuk Kaltim diberikan tugas untuk mengembangkan program Makmur di wilayah Sulawesi (Barat, Selatan, Tengah dan Utara), Bali, Gorontalo, Jawa (Tengah dan Timur), Kalimantan (Barat, Timur dan Utara), NTB dan NTT. Hingga Agustus 2021, program Makmur Pupuk Kaltim telah dilaksanakan di lahan seluas 9.231 hektar atau sudah mencapai 77% dari total target di 2021, yaitu seluas 12.000 hektar.

Sementara dalam aspek komoditas yang dikembangkan dalam program ini, Pupuk Kaltim fokus pada komoditi pangan seperti padi, jagung, kakao, bawang merah dan tebu.

Selaras dengan upaya peningkatan kesejahteraan petani, jumlah petani yang tergabung dalam program ini menjadi elemen utama. Pupuk Kaltim menargetkan 9.000 orang petani tergabung dalam program Makmur di 2021. Realisasi program hingga Agustus 2021, Pupuk Kaltim tercatat telah berhasil mencapai 58% dari target 2021, yakni sebanyak 6.535 orang petani.

Produktivitas kerja petani juga dikembangkan pada program Makmur yang mana menjadi tolak ukur utama dalam meningkatkan penghasilan para petani. Pada Agustus 2021, para petani dengan komoditas padi berhasil meningkatkan produktivitas rata-rata hingga 137% dibandingkan sebelum tergabung dalam program Makmur.

Nyatanya, produktivitas ini mampu meningkatkan keuntungan petani komoditas padi hingga 151%. Perkembangan yang luar biasa ini tidak hanya terjadi di komoditas padi, tetapi juga di komoditas lainnya seperti jagung.

Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu wilayah diterapkannya program Makmur oleh Pupuk Kaltim ini menjadi sentra padi di provinsi Sulawesi Selatan. Di wilayah ini, lahan komoditas padi yang dikembangkan seluas 120 hektar per April 2021. Sebelum bergabung dengan program Makmur, produktivitas petani mencapai 6000 ton/hektar dengan keuntungan senilai Rp14,65 Juta per hektar.

Setelah program dijalankan, pada April 2021 produktivitas petani meningkat 37% atau sebesar 8.200 ton/hektar dengan keuntungan mencapai Rp21,91 Juta per hektar atau setara dengan 50% peningkatan keuntungan dibandingkan sebelum bergabung dalam program Makmur. Berkat program yang dijalankan dengan baik, 95 orang petani di kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan berhasil ditingkatkan produktivitasnya dan langsung berdampak pada pendapatan.

Menurut Rahmad Pribadi, dampak positif lainnya juga ditawarkan oleh program Makmur kepada para petani. Pada program Makmur ini, Pupuk Kaltim mengupayakan adanya offtaker atau jaminan pasar bagi para petani. Offtaker akan membeli hasil panen petani sesuai dengan harga pasar. “Terdapat pula akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian. Itulah sebabnya bukan hanya akselerasi produktivitas pertanian

Tentang PKT

PKT merupakan salah satu anggota dari PT Pupuk Indonesia (Persero) Group dan menjadi produsen pupuk Urea terbesar di Indonesia. PKT memiliki visi menjadi perusahaan berkinerja unggul kelas dunia di bidang nutrisi tanaman, agri solutions dan kimia. Saat ini, PKT memiliki 5 unit pabrik Urea, 5 unit pabrik Amoniak dan pabrik NPK.

Kinerja PKT telah diakui oleh berbagai instansi melalui berbagai penghargaan, seperti penghargaan The Most Trusted Companies pada ajang Indonesia Most Trusted Company 2020 dan Peringkat Emas Proper Nasional untuk keempat kalinya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2020.

Editor: Marketing Exabytes
Publisher