Tujuh Museum di Jawa Tengah yang Wajib Dikunjungi


Jakarta, 17 Januari 2016 – Ada yang bilang museum adalah tempat yang membosankan atau tempat yang tidak menarik. Mungkin itu dulu, saat museum belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Namun hal itu tidak dapat menafikkan beberapa manfaat berkunjung ke museum, antara lain memancing imajinasi, meningkatkan rasa ingin tahu, menambah referensi dan belajar mengenal sejarah.

Saat Anda mengunjungi Jawa Tengah, selain mengunjungi tempat wisata yang ada, dapat juga mulai mengunjungi museum. Berikut 7 (tujuh) museum yang layak dikunjungi :

  1. Museum Ronggowarsito
Letaknya tidak jauh dari Bandara Ahmad Yani, tepatnya di Jl. Abdul Rahman Saleh No. 1. Yang menarik dari museum ini terdiri dari 4 (empat) gedung, masing-masing gedung menyimpan koleksi yang berbeda. Di Gedung A bisa mempelajari sistem pembagian jaman yang pernah ada di bumi, ada koleksi bebatuan, meteorit, bebatuan mineral hingga batu mulia. Pada lantai 2 Gedung A ini kita bisa belajar tentang Paleontologi, yaitu bukti-bukti sejarah terkait dengan kehidupan di jaman purba. Ada berbagai fosil yang berasal dari jaman purba sehingga kita bisa tau kehidupan di masa dahulu

Adapun di gedung berikutnya, berturut-turut di Gedung B tersimpan peninggalan yang berkaitan dengan peradaban manusia, seperti peninggalan khas jaman Hindu, Budha, dan masa-masa Islam masuk ke Pulau Jawa. Sedangkan di Gedung C kita bisa melihat koleksi sejarah yang berkaitan dengan persenjataan. Bisa ditebak kalau ruangan ini akan memamerkan sejarah perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia di masa lalu. Dan yang terakhir Gedung D akan menambah wacana kita seputar pembangunan, numismatik, heraldik, tradisi nusantara, ruang intisari dan hibah.

  1. Museum Kretek Kudus
Meski gerakan anti rokok terus digalakkan, namun keberadaan Museum Kretek di Kudus tetap layak diapresiasi. Museum yang didirikan pada tanggal 3 Oktober 1986 ini dimaksudkan untuk menunjukkan perkembangan kretek yang sangat pesat di tanah Jawa, khususnya di Kudus. Kata kretek sendiri berasal dari bunyi ‘kretek-kretek’ saat gulungan daun jagung kering yang membungkus tembakau dan cengkih terbakar oleh api dan kemudian dihisap oleh penikmat kretek tersebut.

Di Museum Kretek ini bisa mengenal sejarah kretek mulai dari sejarahnya hingga perkembangan proses produksinya. Semula kretek diproduksi secara manual, kemudian dalam perjalanannya berubah menggunakan mesin modern. Anda juga bisa mengetahui siapa saja tokoh penting yang berperan besar dalam industri kretek di Indonesia. Ada 1.195 koleksi bersejarah yang berkaitan dengan dunia kretek yang bisa kita temukan di museum ini. Bagi Anda yang ingin berkunjung, Museum Kretek beralamat di Jl. Getas Pejaten no. 155, Jati, Kabupaten Kudus.

  1. Museum Kereta Api Ambarawa
Apabila Anda ingin menyusuri jejak-jejak masa lampau seputar kereta api, tepat jika menyempatkan diri mengunjungi museum ini. Pada lokasi yang sama, dulunya museum ini memang stasiun kereta api. Jaman jaya-jayanya dulu, kereta api uap yang ada di museum ini beneran menjalankan fungsinya sebagai moda transportasi, hilir mudik dari Stasiun Willem I (namanya di jaman penjajahan Belanda) menuju tempat-tempat lain. Kereta api uap bergerigi yang sangat unik ini adalah satu dari tiga yang tersisa di seluruh dunia, masih beroperasi sebagai kereta wisata. Asyik deh berkeliling Ambarawa naik kereta uap ini.

    4. Museum Diponegoro

Bagi yang gemar dengan sejarah perjuangan bangsa, tentunya tahu bahwa dulu Belanda pusing tujuh keliling dalam menghadapi  pasukan Pangeran Diponegoro. Selama 5 tahun berperang, Belanda belum juga dapat membekuk sang pangeran. Oleh sebab itu, Belanda menggunakan akal liciknya dengan mengajak Pangeran Diponegoro berunding di tempat yang saat ini dijadikan Museum Diponegoro. Di sanalah Pangeran Diponegoro ditangkap dengan cara licik dan kemudian diasingkan ke Sulawesi hingga akhir hayatnya. Museum Diponegoro berada di dalam areal Gedung Karesidenan Kedu di Jl. Pangeran Diponegoro.

 

  1. Museum Sangiran
Museum Sangiran menjadi sangat istimewa karena letaknya berdekatan dengan area situs fosil purbakala yang sudah masuk menjadi UNESCO World Heritage Site. Museum Sangiran sekaligus situs arkeologinya tak hanya menarik sebagai objek wisata, namun juga merupakan area penelitian seputar kehidupan praserajah paling penting dan paling lengkap di Asia.

      6.Museum Gula

Di museum ini ditampilkan bagaimana gula diperoleh mulai dari perkebunan tebu hingga diproses menggunakan mesin giling khusus. Dulu, tebu-tebu hasil panen akan diangkut masuk ke Pabrik Gula Gondang Winangoen menggunakan lori-lori. Kini lori tersebut sudah tidak difungsikan lagi, namun ada lokomotif yang masih digunakan sebagai sarana wisata edukasi, memutari bangunan lama pabrik gula hingga ke kawasan pabrik yang masih aktif digunakan untuk memproduksi gula. Tak hanya wisata museum saja yang ditawarkan di sini, ada juga green park-nya, terdiri dari flying fox, wisata air, terapi ikan, pijat batu, juga ada D’Gonba Resto. Komplit kan?

  1. Museum Old City 3D Trick Art
Old City 3D Trick Art berada di kawasan kota lama Semarang, tepatnya satu kawasan dengan Gereja Blendhuk yang menjadi salah satu ikon landmark Semarang. Pada saat liburan yang lalu, tiket masuknya seharga Rp 60.000,- per orang. Cukup lumayan namun cocok banget tiket harga segitu dan dapat menjajal semua wahana yang ditawarkan. Kita seakan-akan berada di berbagai negara lain, berada dalam pose-pose ajaib yang menakjubkan, bahkan bisa berada di dunia fantasi dengan berbagai karakter top dunia. Penasaran, silakan langsung ke Jl. Letjen Suprapto No. 26 Semarang, dekat dengan Resto Ikan Bakar Cianjur yang ada di kawasan Kota Lama.

Tentang Kami :

Ezytravel.co.id merupakan Online Travel Agency terlengkap di Indonesia saat ini (One Stop Shop For Traveling Needs) yang menyediakan Tiket Pesawat, Hotel, Tour, Paket Wisata, Wisata Kapal Pesiar, Asuransi Perjalanan dan Pengurusan Dokumen Perjalanan.

Editor: Administrator 3
Publisher