Jakarta, 22 Juli 2020 – Beberapa bulan terakhir, berbagai tempat usaha terpaksa ditutup sementara demi mendukung penyebaran pandemi COVID-19. Kini memasuki era adaptasi kenormalan baru, berbagai persiapan dilakukan para pelaku usaha demi kelancaran aktivitas kedepan. Mulai dari mempersiapkan sistem yang mampu menimalisir interaksi langsung dengan konsumen, maupun persiapan peralatan hingga perlengkapan operasional sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Kemenkes RI. Namun, selain himbauan untuk waspada terhadap pandemi COVID-19, Kemenkes RI juga menghimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit Demam Berdarah. Hingga 7 Juli, Kemenkes Ri catat kasus Demam Berdarah di Indonesia mencapai 71.663. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa Indonesia adalah negara ke-2 dengan kasus DBD tertinggi, di antara 30 negara wilayah endemis. Donni Gandamana, Direktur Adira Insurance, mengatakan “Selama masa PSBB diberlakukan, banyak gedung-gedung perkantoran dan tempat usaha terpaksa dikosongkan karna tidak beroperasi dan hal tersebut tentunya meningkatkan potensi perkembangbiakan jentik nyamuk aedes aegepty. Selain itu, selama masa PSBB, program Juru Pemantik Jentik (Jumantik) yang ditujukan untuk membasmi jentik nyamuk di kawasan perumahan warga berjalan kurang optimal. Sehingga potensi perkembangbiakan jentik nyamuk aedes aegepty juga meningkat di kawasan perumahan warga.”
![Waspadai Demam Berdarah dan Kenali PSN 3MPlus Sebelum Memulai Adaptasi Kenormalan Baru Waspadai Demam Berdarah dan Kenali PSN 3MPlus Sebelum Memulai Adaptasi Kenormalan Baru](https://foto.kontan.co.id/m3NjtVp-_XZCaC9o5jylBXJ80hk=/smart/2020/07/22/1857363290p.jpg)
Waspadai Demam Berdarah dan Kenali PSN 3MPlus Sebelum Memulai Adaptasi Kenormalan Baru
Jakarta, 22 Juli 2020 – Beberapa bulan terakhir, berbagai tempat usaha terpaksa ditutup sementara demi mendukung penyebaran pandemi COVID-19. Kini memasuki era adaptasi kenormalan baru, berbagai persiapan dilakukan para pelaku usaha demi kelancaran aktivitas kedepan. Mulai dari mempersiapkan sistem yang mampu menimalisir interaksi langsung dengan konsumen, maupun persiapan peralatan hingga perlengkapan operasional sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Kemenkes RI. Namun, selain himbauan untuk waspada terhadap pandemi COVID-19, Kemenkes RI juga menghimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit Demam Berdarah. Hingga 7 Juli, Kemenkes Ri catat kasus Demam Berdarah di Indonesia mencapai 71.663. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa Indonesia adalah negara ke-2 dengan kasus DBD tertinggi, di antara 30 negara wilayah endemis. Donni Gandamana, Direktur Adira Insurance, mengatakan “Selama masa PSBB diberlakukan, banyak gedung-gedung perkantoran dan tempat usaha terpaksa dikosongkan karna tidak beroperasi dan hal tersebut tentunya meningkatkan potensi perkembangbiakan jentik nyamuk aedes aegepty. Selain itu, selama masa PSBB, program Juru Pemantik Jentik (Jumantik) yang ditujukan untuk membasmi jentik nyamuk di kawasan perumahan warga berjalan kurang optimal. Sehingga potensi perkembangbiakan jentik nyamuk aedes aegepty juga meningkat di kawasan perumahan warga.”
Publisher