3 Bahaya konsumsi susu kental manis secara berlebihan, hati-hati



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa waktu lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan imbauan yang menganjurkan Susu kental manis (SKM) untuk tidak disajikan sebagai hidangan tunggal berupa minuman susu. 

BPOM juga telah menyatakan susu kental manis tidak dapat digunakan untuk menggantikan air susu ibu (ASI) dan tidak cocok untuk dikonsumsi oleh bayi sampai usia 12 bulan. 

Namun di sisi lain, susu kental masih dapat digunakan sebagai topping pelengkap atau campuran pada makanan maupun minuman.


SKM merupakan salah satu dari jenis produk susu yang familier di masyarakat. Memiliki tekstur yang kental dan bercita rasa manis, membuat kental manis disukai banyak orang, terutama anak-anak. Susu kental manis kerap digunakan sebagai penambah cita rasa dari makanan ataupun minuman. 

Tidak sedikit orang tua bahkan mungkin memberikan SKM dengan cara diencerkan kepada anak-anak karena dianggap seperti susu formula. Rasa manis dalam SKM pada akhirnya memberikan dorongan juga kepada anak-anak dan balita untuk selalu ingin merasakannya lagi dan lagi. 

Baca Juga: Tak usah risau, sesuai peraturan tak ada larangan seduh SKM

Padahal di balik rasa manisnya tersebut, susu kental manis bisa menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari jika dikonsumsi secara berlebihan. 

Kandungan gizi susu kental manis 

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat, Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum, kandungan gula di dalam susu kental manis tergolong cukup tinggi, yakni mencapai 40-50 persen. 

Dalam takaran satu sendok makan, susu kental manis kurang lebih bisa mengandung gizi berikut: 

  • Energi: 62 kalori 
  • Lemak: 2 gram 
  • Karbohidrat (gula): 10 gram  
  • Protein: 1,5 gram 
  • Kalsium: 54 mg 
  • Potasium: 36 mg 
  • Magnesium: 5 mg
Baca Juga: Ini penjelasan BPOM soal susu kental manis tidak boleh diseduh

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie