KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pasca terinfeksi virus corona, tubuh akan membentuk antibodi atau daya tahan yang bisa mencegah penularan Covid-19. Namun, antibodi Covid-19 yang terbentuk berbeda-beda di setiap orang. Penelitian terbaru menemukan adanya hubungan antara gejala Covid-19 dengan antibodi atau daya tahan tubuh yang mungkin diperoleh pasien setelah pemulihan. Selama ini dikenal daya tahan tubuh atau antibodi setelah terinfeksi virus corona hanya dapat bertahan selama 3-6 bulan dan setelah itu akan mulai berkurang. Namun, para ahli percaya, bahwa tingkat antibodi atau daya tahan tubuh yang kita miliki dapat menentukan risiko reinfeksi virus. Tingkat kekebalan tubuh atau daya tahan juga berperan pada orang dengan komorbiditas tertentu, yang lebih mungkin untuk terinfeksi lagi. Penelitian yang dilakukan oleh University of Wisconsin itu menegaskan bahwa gejala Covid-19 dapat menunjukkan seberapa besar seseorang berisiko untuk reinfeksi.
4 Gejala corona ini menentukan ketahanan antibodi Covid-19
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pasca terinfeksi virus corona, tubuh akan membentuk antibodi atau daya tahan yang bisa mencegah penularan Covid-19. Namun, antibodi Covid-19 yang terbentuk berbeda-beda di setiap orang. Penelitian terbaru menemukan adanya hubungan antara gejala Covid-19 dengan antibodi atau daya tahan tubuh yang mungkin diperoleh pasien setelah pemulihan. Selama ini dikenal daya tahan tubuh atau antibodi setelah terinfeksi virus corona hanya dapat bertahan selama 3-6 bulan dan setelah itu akan mulai berkurang. Namun, para ahli percaya, bahwa tingkat antibodi atau daya tahan tubuh yang kita miliki dapat menentukan risiko reinfeksi virus. Tingkat kekebalan tubuh atau daya tahan juga berperan pada orang dengan komorbiditas tertentu, yang lebih mungkin untuk terinfeksi lagi. Penelitian yang dilakukan oleh University of Wisconsin itu menegaskan bahwa gejala Covid-19 dapat menunjukkan seberapa besar seseorang berisiko untuk reinfeksi.