4 Manfaat pala bagi kesehatan tubuh, bisa dongkrak performa seks



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu rempah-rempahan yang cukup populer di Indonesia adalah pala. Pala terbuat dari biji Myristica fragrans, yakni pohon tropis asli Indonesia. Pala dapat ditemukan dalam bentuk biji utuh, tetapi paling sering dijual sebagai bumbu giling. 

Melansir dari Healthline, pala memiliki rasa hangat, sedikit pedas, dan sering digunakan dalam makanan penutup dan kari. 

Selain itu, pala juga sering disajikan dalam minuman, seperti anggur dan teh chai. Meskipun pala lebih umum digunakan karena rasanya daripada manfaat kesehatannya, pala mengandung berbagai senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan. 


Berikut ini beberapa manfaat pala bagi kesehatan. 

1. Mengandung antioksidan kuat 

Meski berukuran kecil, sebuah penelitian berjudul “Chemical diversity and pharmacological significance of the secondary metabolites of nutmeg (Myristica fragrans Houtt.)” menunjukkan, biji pala kaya akan senyawa tumbuhan yang berperan sebagai antioksidan dalam tubuh. 

Baca Juga: Mengenal ragam nutrisi, berikut fungsinya untuk tubuh

Antioksidan adalah senyawa yang melindungi sel-sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Ketika tingkat radikal bebas menjadi terlalu tinggi dalam tubuh, stres oksidatif terjadi. Kondisi ini dapat menyebabkan banyak penyakit kronis, seperti kanker dan penyakit jantung. 

Antioksidan menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan sel, dan menjaga kadar radikal bebas tetap terkendali. 

2. Memiliki sifat anti-inflamasi 

Peradangan kronis dapat menyebabkan beberapa kondisi yang merugikan, seperti penyakit jantung, diabetes, dan radang sendi. 

Pala kaya akan senyawa anti-inflamasi yang disebut monoterpen, termasuk sabinene, terpineol, dan pinene. Senyawa-senyawa tersebut dapat membantu mengurangi peradangan di tubuh dan mampu mengatasi peradangan. 

Baca Juga: Sederet manfaat kencur untuk kesehatan: meredakan radang lambung sampai rematik

Terlebih lagi, beragam antioksidan yang ditemukan dalam rempah-rempah, seperti sianidin dan senyawa fenolik, juga memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. 

Satu studi berjudul “Nutmeg oil alleviates chronic inflammatory pain through inhibition of COX-2 expression and substance P release in vivo” menunjukkan, tikus yang mengalami peradangan kondisinya membaik setelah disuntikkan minyak dari ekstrak pala. 

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki efek anti-inflamasi pada manusia. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie