KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan lima tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi proyek fiktif di PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Kelima tersangka itu adalah Desi Arryani, mantan Kepala Divisi III Waskita Karya yang juga eks Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk (JSMR); Jarot Subana, mantan Kepala Bagian Pengendalian pada Divisi III PT Waskita Karya yang kini menjabat Dirut PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
Baca Juga: Profil Desi Arryani, tersangka dugaan korupsi proyek WSKT, berapa nilai kekayaannya? Selanjutnya Fakih Usman, mantan Kepala Proyek dan Kepala Bagian Pengendalian pada Divisi III Waskita Karya. Kemudian eks Kepala Divisi II Waskita Karya Fathor Rachman dan eks Kepala Bagian Keuangan dan Risiko Divisi II Waskita Karya Yuly Ariandi Siregar. Kelima tersangka yang merupakan mantan pejabat WSKT diduga melakukan tindak pidana korupsi dengan menggarap proyek fiktif yang terjadi di Divisi II Waskita Karya antara tahun 2009-2015. Total kerugian yang timbul mencapai Rp 202 miliar. Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2019, berikut ini perincian kekayaan kelima tersangka tersebut.
Nilai total kekayaan Desi Arryani mencapai Rp 44,11 miliar. Harta yang dimiliki Desi berupa tanah dan bangunan senilai Rp 11,08 miliar. Tanah dan bangunan tersebut antara lain berlokasi di Badung (Bali), Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Tangerang. Desi juga memiliki alat transportasi senilai Rp 780,08 juta. Dia memiliki Toyota Rush tahun 2009 senilai Rp 80 juta, Nissan tahun 2017 senilai Rp 300 juta serta Honda CR-V tahun 2017 senilai Rp 400 juta. Harta lainnya Desi adalah surat berharga senilai Rp 21,22 miliar, serta kas dan setara kas sebesar Rp 10,91 miliar.
Baca Juga: Harga saham WSKT anjlok 9%, market cap longsor hampir Rp 1 triliun dalam tiga hari Jarot memiliki total harta kekayaan mencapai Rp 12,53 miliar. Harta kekayaan Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) ini antara lain berupa tanah dan bangunan senilai Rp 9,98 miliar.
Dia menguasai tanah dan bangunan di beberapa lokasi, seperti Sleman (Yogyakarta), Kulon Progo (Yogyakarta), Jakarta Timur, Jakarta Selatan, serta Tangerang. Jarot memiliki alat transportasi dan mesin (kendaraan) senilai Rp 3,07 miliar. Koleksi kendaraan Jarot seperti Toyota Harrier tahun 2012 senilai Rp 293,31 juta, Toyota FT 86 tahun (374,54 juta). Kendaraan lainnya Lexus LX200 tahun 2015 (Rp 879,94 juta), BMW 320i tahun 2016 (Rp 451,25 juta) serta Mercedes C300 tahun 2017 (Rp 1,07 miliar). Jarot juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 1,40 miliar, surat berharga senilai Rp 762,58 juta, serta kas dan setara kas sebesar Rp 489,43 juta. Namun Jarot memiliki utang senilai Rp 3,27 miliar.
Editor: Sandy Baskoro