5 Hal penting soal varian Delta yang tengah menyerang dunia



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Para ilmuwan memperingatkan, masih ada kekhawatiran mutasi baru virus Covid-19 yang bisa muncul kembali dan bahkan mungkin lebih kuat.

Melansir Yale Medicine, perhatian utama saat ini adalah varian Delta, jenis virus SARS-CoV-2 yang sangat menular, yang pertama kali diidentifikasi di India pada bulan Desember. Varian ini kemudian menyapu dengan cepat melalui negara itu dan juga Inggris Raya serta dunia. Kasus Delta pertama di Amerika Serikat didiagnosis pada bulan Maret dan sekarang menjadi jenis yang dominan di AS.

Inci Yildirim, MD, PhD, spesialis penyakit menular pediatrik Yale Medicine dan ahli vaksin, tidak terkejut dengan apa yang terjadi. “Semua virus berevolusi dari waktu ke waktu dan mengalami perubahan saat mereka menyebar dan bereplikasi,” katanya.


Tapi satu hal yang unik tentang Delta adalah seberapa cepat penyebarannya. Menurut F. Perry Wilson, MD, ahli epidemiologi Yale Medicine, di seluruh dunia, varian Delta pasti akan mempercepat pandemi.

Baca Juga: Mengenal apa itu varian virus corona, berikut pengelompokannya

Dari apa yang kita ketahui sejauh ini, orang yang divaksinasi penuh terhadap virus corona tampaknya memiliki perlindungan terhadap Delta, tetapi siapa pun yang tidak divaksinasi dan tidak mempraktikkan strategi pencegahan berisiko terinfeksi oleh varian baru, kata para dokter.

Berikut lima hal yang perlu Anda ketahui tentang varian Delta.

1. Delta lebih menular daripada strain virus lainnya

Delta adalah nama untuk virus corona varian B.1.617.2, mutasi SARS-CoV-2 yang awalnya muncul di India. Kasus Delta pertama diidentifikasi pada Desember 2020, dan jenisnya menyebar dengan cepat, segera menjadi jenis virus yang dominan di India dan kemudian Inggris Raya. 

Menurut perkiraan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), menjelang akhir Juni, Delta telah membuat lebih dari 20% kasus di AS. Jumlah itu meningkat dengan cepat, mendorong prediksi bahwa strain akan segera menjadi varian dominan di sini.

Baca Juga: Kenali Beberapa Gejala Akibat Terinfeksi Virus Corona, Menurut WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut versi virus ini merupakan "yang tercepat dan terkuat." 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie