KONTAN.CO.ID - Bagi banyak individu kelas menengah, mendapatkan penghasilan yang baik tidak selalu berarti membangun keamanan finansial. Meskipun telah berupaya sebaik mungkin, mereka sering kali terjebak dalam siklus hidup pas-pasan, tidak mampu menabung atau berinvestasi untuk masa depan. Melansir
New Trader U, artikel ini membahas kesalahan finansial umum yang dilakukan kelas menengah dan bagaimana strategi untuk menghindarinya:
1. Inflasi Gaya Hidup Salah satu perangkap paling umum bagi keluarga kelas menengah adalah inflasi gaya hidup. Ketika pendapatan mereka meningkat, pengeluaran mereka pun meningkat, yang menyebabkan keadaan stagnasi finansial yang terus-menerus. Alih-alih mengalokasikan pendapatan tambahan untuk tabungan dan investasi, mereka meningkatkan gaya hidup mereka, seperti membeli mobil mewah atau pindah ke rumah yang lebih mahal. Untuk terbebas dari siklus ini, penting untuk mempertahankan gaya hidup yang konsisten bahkan saat pendapatan Anda meningkat. Dengan mengarahkan uang tambahan untuk tabungan dan investasi, Anda dapat membangun fondasi finansial yang kokoh untuk masa depan.
Baca Juga: Ini Nilai Kekayaan Bersih yang Mendefinisikan Kelas Atas, Menengah, dan Bawah 2. Perencanaan Pensiun yang Tidak Memadai Banyak individu kelas menengah mengabaikan untuk menabung secara memadai untuk masa pensiun, sering kali hanya mengandalkan Jaminan Sosial atau rencana yang disponsori perusahaan.
Namun, sumber-sumber ini saja mungkin tidak menyediakan penghasilan yang cukup untuk mempertahankan gaya hidup yang nyaman selama masa pensiun. Untuk mengamankan masa pensiun yang stabil, penting untuk mulai menyumbang ke rekening pensiun sejak dini. Menyisihkan sebagian penghasilan Anda secara konsisten untuk masa pensiun dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam jangka panjang.
Baca Juga: 4 Tanda Utama Seseorang Termasuk dalam Warga Kelas Bawah Tanpa Menyadarinya Editor: Barratut Taqiyyah Rafie