6 Alasan Mengapa Orang Kaya Terus Bertambah Kaya Lagi



KONTAN.CO.ID - Artikel ini membahas mengenai kesenjangan ekonomi di Amerika. Namun, hal ini bisa dijadikan gambaran tentang kondisi yang terjadi di Indonesia. 

Kesenjangan sosial mengacu pada distribusi aset yang tidak merata di antara penduduk suatu negara atau dunia. 

Ini merupakan fenomena di mana sebagian kecil penduduk mengendalikan sebagian besar kekayaan. Sementara mayoritas penduduk hanya memiliki kekayaan yang relatif sedikit.


Kesenjangan ini memiliki implikasi yang luas bagi masyarakat, yang memengaruhi segala hal mulai dari mobilitas ekonomi hingga kohesi sosial. 

Mengutip New Trader U, artikel ini membahas mengenai faktor-faktor utama yang berkontribusi terhadap kesenjangan kekayaan yang semakin lebar dan mengkaji mengapa orang kaya menjadi semakin kaya ketimbang kelompok kelas lainnya:

1. Kekuatan Peracikan: Pertumbuhan Eksponensial dari Waktu ke Waktu

Inti dari akumulasi kekayaan terletak pada prinsip peracikan. Konsep keuangan ini menggambarkan bagaimana nilai investasi meningkat dari waktu ke waktu ketika pendapatan dari suatu aset—keuntungan modal, dividen, dan bunga—bertambah untuk menghasilkan keuntungan. 

Bagi orang kaya, ini menciptakan mesin pertumbuhan eksponensial yang kuat.

Baca Juga: Ini Nilai Kekayaan Bersih yang Mendefinisikan Kelas Atas, Menengah, dan Bawah

2. Pendapatan Tinggi: Batu Loncatan untuk Akumulasi Kekayaan yang Lebih Besar

Pendapatan tinggi memberikan gaya hidup yang nyaman dan berfungsi sebagai katalisator yang kuat untuk akumulasi kekayaan. 

Setelah menutupi biaya hidup, mereka yang berpenghasilan lebih tinggi dapat mengalokasikan lebih banyak pendapatan mereka untuk tabungan dan investasi. Peningkatan kapasitas untuk menabung dan berinvestasi ini menciptakan keuntungan substansial dalam membangun kekayaan dari waktu ke waktu.

Keuntungan lain yang dimiliki oleh para penerima pendapatan tinggi adalah kemampuan untuk memanfaatkan utang secara efektif. 

Mereka sering kali dapat meminjam dengan suku bunga yang lebih rendah untuk berinvestasi pada aset dengan hasil yang lebih tinggi, yang dapat meningkatkan pengembalian jika digunakan dengan bijaksana. 

Kemampuan untuk menggunakan "uang orang lain" untuk menghasilkan kekayaan biasanya tidak tersedia bagi mereka yang berpenghasilan rendah atau stabilitas keuangan yang kurang.

Baca Juga: Turunnya Jumlah Kelas Menengah Berpotensi Menaikkan Kredit Macet

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie