7 Perusahaan Teknologi Dunia Lakukan PHK Massal, Ini Daftarnya



KONTAN.CO.ID - Krisis ekonomi dunia membuat kinerja perusahaan teknologi besar global melempem. Apalagi, ada bayang-bayang terjadi resesi ekonomi pada tahun depan.

Para perusahaan teknologi ini putar otak agar perusahaan mereka tetap berjalan. Salah satunya dengan melakukan efisiensi, yakni dengan memangkas jumlah karyawan alias Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal. 

Berikut adalah daftar perusahaan teknologi global yang melakukan PHK secara massal:

1. Twitter


Setelah mengakuisisi Twitter, Elon Musk langsung melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ribuan karyawan di Twitter.

Dikutip dari Fox Business, PHK karyawan tersebut dilakukan melalui email kepada 7.500 karyawan Twitter. 

Langkah ini adalah perombakan terbaru sejak ia menyelesaikan pembelian platform yang berbasis di California ini senilai US$ 44 miliar. 

Mengutip dari Reuters pada Sabtu (5/11), Twitter dihadapkan pada gugatan class action (gugatan perwakilan kelompok) yang mengklaim bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan bos Tesla itu melanggar undang-undang di AS dan California. 

Twitter dinilai melanggar hukum apabila mereka terbukti tidak memberitahukan kepada karyawannya yang terkena PHK dalam kurun waktu 60 hari sebelum terjadinya PHK dan tidak memberikan uang pesangon.

Baca Juga: PHK 11.000 Orang, Mark Zuckerberg Minta Maaf kepada Karyawannya

2. Meta

CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa perusahaannya merumahkan 13% tenaga kerjanya, yang berjumlah lebih dari 11.000 orang dari armada kerjanya sebanyak 87.000 orang secara global. 

Melansir Quartz, dalam sebuah catatan untuk karyawan yang diterbitkan Kamis (9/11/2022) di situs web Meta, Zuckerberg meminta maaf kepada karyawan yang terkena dampak PHK.

"Saya ingin bertanggung jawab atas keputusan ini dan bagaimana kami sampai di sini," tulisnya.  

"Saya tahu ini sulit untuk semua orang, dan saya sangat menyesal untuk mereka yang terkena dampak," tambahnya. 

PHK akan berdampak pada karyawan di "setiap organisasi" di bawah sayap Meta seperti Instagram, Whatsapp, dan Facebook serta realitas virtual dan augmented reality lengan Reality Labs. 

Baca Juga: Gelombang PHK Mengintai Perusahaan Teknologi Dunia

Alasan pengurangan itu sama seperti yang diberikan oleh sebagian besar perusahaan teknologi, yakni untuk memangkas pekerjaan. 

Perusahaan teknologi tumbuh terlalu cepat selama pandemi. Namun sekarang, gabungan sejumlah faktor seperti penurunan ekonomi makro, meningkatnya persaingan, dan menurunnya iklan membuat kinerja perusahaan ikut terdampak.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie