Ada 10 proyek yang dikeluarkan dari daftar proyek strategis nasional, kenapa?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi  Luhut Binsar Panjaitan bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja telah mengadakan rapat koordinasi untuk memfinalisasi daftar usulan Proyek Strategis Nasional (PSN) pada Rabu (15/4).

Dari hasil rapat koordinasi tersebut, Airlangga menerangkan dari evaluasi pelaksanaan PSN, terdapat 9 PSN dan 1 Program yang dikeluarkan dari daftar PSN, karena penyelesaiannya melebihi 2024.

Baca Juga: KLHK alokasikan Rp 1,01 triliun bantu masyarakat hutan terdampak Covid-19


"Saat ini sudah ada 232 usulan proyek baru. 84 usulan proyek berasal dari 5 Kementerian, 123 usulan proyek berasal dari 13 Pemerintah Daerah, 17 usulan proyek berasal dari 4 BUMN/BUMND, dan 8 usulan proyek berasal dari swasta," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Kamis (16/4).

Dia melanjutkan, hingga 31 Desember 2019, terdapat 88% PSN telah melewati tahap persiapan, termasuk di dalamnya adalah terkait program ketenagalistrikan 35.000 MW dan Program Kebijakan Pemerataan Ekonomi. Sebanyak 12% masih dalam tahap penyiapan, termasuk program Industri Pesawat.

Sementara itu, Luhut pun mengatakan pemerintah akan melihat proyek mana saja yang bisa didanai oleh sektor swasta sehingga pembiayaannya tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dia berharap dengan adanya status PSN, proyek-proyek investasi swasta yang selama ini mengalami kendala dapat segera diselesaikan, sehingga bisa menyerap tenaga kerja dan menghasilkan devisa. “Saya berharap kita bisa lebih cepat walaupun dalam situasi yang seperti ini," lata Luhut.

Baca Juga: Global bond jumbo Indonesia diborong asset managers dari AS

Selanjutnya, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto menerangkan terdapat beberapa usulan proyek yang sudah dievaluasi dari segi pendanaan, aspek kemampuan investor, dampak terhadap perekonomian, dan aspek tata ruang yang sudah  memenuhi untuk kriteria PSN.

Editor: Tendi Mahadi