Ada Pelonggaran Kebijakan, China Siap Hidup Berdampingan dengan Covid-19?



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Beberapa kota di China semakin melonggarkan kebijakan Covid-19 selama akhir pekan. Ini termasuk membatalkan pemeriksaan hasil tes di beberapa tempat. Pelonggaran tersebut dinilai sebagai tanda lain bahwa China sedang bersiap untuk bergerak menuju hidup berdampingan dengan virus.

Melansir The Straits Times, kota-kota di China, termasuk Beijing dan Shanghai, pada hari Sabtu mengumumkan penghentian pemeriksaan hasil tes Covid-19 komuter sebelum mereka diizinkan naik transportasi umum.

Shanghai juga mengatakan bahwa area publik di tempat terbuka, termasuk taman, tidak lagi mengharuskan pengunjung untuk menunjukkan hasil tes mereka.


Di ibu kota, penduduk sekarang dapat membeli obat flu dan anti demam di konter tanpa mendaftar. Pemerintah Beijing mencabut aturan yang sudah berlaku selama setahun yang pada dasarnya memaksa siapa pun yang menunjukkan gejala untuk menemui dokter di rumah sakit.

Tidak hanya itu, pejabat lokal juga tampak lebih terbuka untuk mengizinkan beberapa orang yang dites positif dikarantina di rumah, tetapi belum ada pengumuman resmi yang mengonfirmasi kebijakan tersebut.

Saat angkutan umum tidak lagi membutuhkan hasil tes negatif, area seperti pusat perbelanjaan dan gedung perkantoran masih membutuhkannya. Namun bilik pengujian yang dulu ada di setiap sudut jalan tampaknya telah menghilang.

Baca Juga: Langka Terjadi, Xi Jinping Melunak Soal COVID-19

Hal ini mengakibatkan antrean panjang yang bisa memakan waktu hingga satu jam untuk melakukan pengujian di musim dingin ini.

Pada Minggu (4/12/2022), China melaporkan 31.619 infeksi baru, 27.433 di antaranya tidak menunjukkan gejala.

Dalam beberapa minggu terakhir, tampaknya telah terjadi pergeseran dalam tanggapan pemerintah terhadap Covid-19, di mana pejabat tinggi yang bertanggung jawab tidak menggunakan istilah "dinamis nol-Covid" selama beberapa pertemuan dengan petugas layanan kesehatan. Sementara, media pemerintah juga tampaknya menyampaikan pesan yang lebih lunak, dengan mengatakan bahwa terinfeksi tidak terlalu menakutkan.

China selama tiga tahun terakhir berpegang pada kebijakan "nol-Covid-19". Kebijakan ini sangat bergantung pada pengujian massal dan penguncian untuk menjaga angka infeksi tetap rendah.

Baca Juga: Mencekam, Otoritas China Memburu Pengunjuk Rasa Kebijakan Nol-Covid

Tetapi ada keletihan yang tumbuh di tengah masyarakat di mana penguncian yang diberlakukan semakin mengganggu, bersama dengan laporan pelecehan oleh pekerja komunitas, yang menyebabkan penolakan dalam dalam masyarakat. Kondisi ini pula yang menyebabkan munculnya aksi unjuk rasa di sejumlah kota besar China. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie