KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor kripto patut mewaspadai sejumlah rilis data ekonomi dan pidato The Fed pekan ini. Harga aset kripto diperkirakan bergerak volatil jelang serangkaian publikasi data-data penting AS.
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan, penting untuk memperhatikan jadwal ekonomi yang padat minggu ini yang dapat mempengaruhi sentimen pasar dan kepercayaan investor aset kripto. Pada Selasa (28/11), fokus tertuju pada data kepercayaan konsumen yang memberikan gambaran luas tentang kondisi ekonomi, bersama dengan diskusi tiga gubernur Federal Reserve tentang kebijakan moneter.
Pertemuan petinggi Fed tersebut dapat memberikan wawasan mendalam terhadap arah kebijakan dan potensi dampaknya terhadap pasar. Selain itu, perhatian akan beralih ke pengumuman data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga yang diharapkan tetap stabil.
Baca Juga: Dana Kelolaan ETF Hanya Naik 42% Saat Jumlah Produk ETF Melesat 108% Tidak kalah penting, pada Kamis (30/11), data inflasi PCE diperkirakan mengalami sedikit penurunan, yang mungkin menjadi indikator positif bagi pemulihan ekonomi secara berkelanjutan. Kemudian, pekan ini ditutup dengan data manufaktur ISM dan pidato penting dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Jumat (1/12). Powell kemungkinan akan memberikan pandangan penting terhadap kondisi ekonomi dan kebijakan moneter ke depannya. “Disarankan untuk memantau peristiwa-peristiwa ini dengan cermat dalam pengambilan keputusan investasi terkait Aset Kripto melihat adanya potensi meningkatnya volatilitas pasar menjelang rilis data data penting,” kata Panji dalam siaran pers, Selasa (28/11). Panji mengamati, dalam 3 pekan terakhir Bitcoin (BTC) telah beberapa kali berupaya untuk
breakout harga US$38.000 namun masih belum berhasil. Maka saat ini BTC berpotensi masih akan bergerak kisaran MA-20 sekitar US$ 36.800 hingga
resistance US$ 37.950. Sementara itu, untuk menuju ke level harga US$ 40.000, Bitcoin harus menembus
resistance US$ 38.000 dan bertahan di atas level tersebut. Namun, jika BTC
breakdown MA-20, maka BTC berpotensi untuk turun ke
support terdekat di US$36.000 dan
support selanjutnya di US$ 35.000.
Pekan lalu Ethereum (ETH) sempat mencapai area
resistance di US$ 2.130 pada Jumat (24/11), sebelum turun pada Selasa (28/11) ETH bertengger di US$ 2.024 mengalami penurunan 1,29% dalam 24 jam terakhir dan melemah 1,70% dalam 7 hari terakhir. Kapitalisasi pasar kripto global turun 1,15% dari kemarin menjadi US$ 1,381 triliun.
Baca Juga: Pasar Kripto Bisa Ramai Lagi Saat Halving Bitcoin Disisi lain, dalam periode 7 hari terakhir terdapat beberapa
altcoin yang mengalami pergerakan positif seperti Blur (BLUR) melesat 65% sempat mencapai harga US$0,68 sebelum hari ini turun di harga US$0,50. Token sektor Decentralized Exchange (DEX) juga mengalami kenaikan dalam seminggu terakhir. Uniswap (UNI) naik 20,36% saat ini bertengger di kisaran US$6,35 dan Sushi (SUSHI) menguat 13,28% menjadi US$1,21. Sektor DEX menguat pasca Binance didakwa tindakan pencucian uang oleh Departemen Kehakiman AS (DOJ).
Editor: Tendi Mahadi