Ada tanda pemulihan ekonomi, harga properti hunian di pasar sekunder bakal membaik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren harga properti hunian di pasar sekunder (secondary market) terlihat mulai membaik di paruh kedua tahun ini. Katalis positif diduga berasal dari angka permintaan yang diperkirakan berpotensi naik hingga sekitar 10% dibanding semester I-2020.

Ketua Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Lukas Bong mengatakan, pembukaan kembali aktivitas perekonomian di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi juga berpotensi meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga angka transaksi jual beli properti hunian bisa ikut terangkat.

Baca Juga: BI Memprediksi Okupansi Perkantoran Tahun Ini Minus 20%


Dalam situasi yang demikian, harga rata-rata properti hunian di pasar sekunder bisa mengalami perbaikan dengan koreksi paling besar 20% di bawah angka permintaan normal.

“Otomatis kalau demand sudah tinggi harga juga mungkin koreksinya tidak begitu tajam lagi,” kata Lukas saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (22/7).

Sebagai gambaran, sebelumnya aktivitas perekonomian yang tersendat di tengah penerapan PSBB pada kuartal II 2020 sempat menyeret harga properti. Untuk hunian rumah tapak di pasar sekunder misalnya, harga angka penurunannya rata-rata bisa mencapai 10%-30% dari harga pada kondisi normal. 

Editor: Anna Suci Perwitasari