Adu Kuat Ekosistem Bank Digital dengan Bank Besar, Siapa Pemenangnya?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank konvensional maupun bank digital aktif menggandeng perusahaan digital melalui kerjasama Open Application Programming Interface (API). Bank besar bahkan akan memboyong layanan anak perusahaan ke dalam digital banking yang dimiliki. 

Artinya, dalam waktu dekat layanan seperti leasing, asuransi, manajemen investasi, hingga sekuritas bakal ada dalam superapp bank kelas kakap. 

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan ekosistem milik bank besar akan lebih unggul. Seiring modal, jaringan, infrastruktur, dan sumber daya manusia yang lebih besar pula. 


“Karena mereka juga memiliki kekuatan database pelanggan yang sudah cukup banyak dan sebagian besar biasanya loyal. Sehingga secara umum akan lebih mudah bagi mereka mengoptimalkan ekosistem yang sudah ada,” ujar Amin kepada Kontan.co.id pada Senin (20/12). 

Baca Juga: Analis: Bank Tunggu Waktu yang Tepat untuk IPO pada Tahun Depan

Dalam mengambil hati calon nasabah, bank digital juga menawarkan bunga simpanan yang relatif tinggi bahkan melewati bunga penjaminan simpanan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Amin menilai sebenarnya sasaran bunga tidak menarik buat sebagian besar calon atau nasabah potensial.

“Namun alasan kecepatan proses, fleksibilitas sebagai akibat dari bunga yang lebih besar inilah yang menarik nasabah baru yang belum bankable. Jika bank digital bisa menembus pasar 60% masyarakat unbankable, mereka akan bertahan,” papar Amin.

Amin menyebut akan berat bagi bank digital berebut menyasar nasabah yang sudah dimiliki oleh bank besar. Akan tetapi, beberapa bank digital memiliki keunggulan dengan membebaskan biaya administrasi

Ia menilai pendapatan berbasis komisi dari biaya administrasi bagi bank besar cukup signifikan. Lantaran bank besar biasanya memiliki jumlah nasabah hingga jutaan rekening. Namun ia mengaku terdapat beberapa bank besar yang membebaskan berbagai biaya selama memenuhi syarat simpanan minimum. 

Direktur Eksekutif ICT Institute dan Pengamat Teknologi Heru Sutadi menyatakan pada akhirnya layanan bank konvensional dan bank digital akan mengarah pada transformasi digital. Ini didukung oleh teknologi open API yang bisa memenuhi kebutuhan interoperabilitas ekosistem digital. 

Baca Juga: Bankir Siapkan Strategi untuk Memperbesar Kredit UMKM pada Tahun Depan

“Tapi bank digital akan lebih cepat adaptasi dan perkembangannya. Sebab sejak awal dikondisikan menghadapi tantangan dan ekosistem digital,” paparnya kepada Kontan.co.id. 

Bank Mandiri misalnya akan mengintegrasikan layanan anak usaha sebagai fitur Livin’ by Mandiri secara bertahap. Thomas Wahyudi, SVP Transaction Banking Retail Sales Bank mandiri menyatakan tujuannya untuk memenuhi kebutuhan nasabah terhadap produk yang lengkap dan bervariatif.

Selain itu, bank mandiri juga akan terus memperbesar ekosistemnya lewat kerjasama open Application Programming Interface (API) dengan pemain digital lainnya.

Editor: Tendi Mahadi