Agung Podomoro (APLN) mengejar penjualan dan pendapatan usaha Rp 4,3 triliun di 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) tampak masih agresif dalam pengembangan dan pemasaran proyek properti. APLN juga menggarap 477 hektare (ha) cadangan lahan alias landbank yang sedang dan akan dikembangkan.

Direktur Utama APLN Bacelius Ruru mengungkapkan, Agung Podomoro Land memiliki 321 ha landbank yang sedang dalam tahap pengembangan. Lokasinya berada di Jakarta, kawasan greater Jakarta, Bogor, Bandung, Batam, Medan, dan Balikpapan. 

Sedangkan untuk pengembangan di tahun-tahun mendatang, APLN masih memiliki landbank 156 ha, yang berlokasi di Jakarta, Karawang, Bandung, Bali dan Makassar. "Sesuai visi, kami ingin terus bertumbuh menjadi pengembang terpadu dalam bisnis properti dan berkomitmen penuh untuk memberikan nilai yang optimal," ujar Ruru dalam public expose yang digelar secara virtual, Selasa (14/12).


Dari sisi kinerja perusahaan, Direktur Keuangan APLN Cesar M. Dela Cruz menyampaikan bahwa hingga akhir 2021, Agung Podomoro Land mengestimasikan capaian penjualan dan pendapatan usaha (recurring revenue) senilai Rp 4,3 triliun.

Baca Juga: Agung Podomoro (APLN) percepat pembangunan kawasan premium Kertabumi

Target tersebut terdiri dari penjualan yang diproyeksikan senilai Rp 3,3 triliun dan pendapatan usaha Rp 1 triliun. Hingga kuartal ketiga, realisasi penjualan berada di angka Rp 2,2 triliun dan pendapatan usaha sekitar Rp 700 miliar.

Sedangkan untuk nilai pra-penjualan alias marketing sales sendiri, APLN menargetkan Rp 2,1 triliun sampai akhir tahun. Cesar optimistis, target tersebut bakal tercapai. "Kami sudah mendekati karena sampai bulan November, marketing sales sudah Rp 1,73 triliun," ujar Cesar.

Raihan itu meningkat sekitar Rp 430 miliar dibandingkan realisasi marketing sales APLN hingga periode sembilan bulan 2021, yang sebesar Rp 1,3 triliun. 

Direktur Marketing APLN Anak Agung Mas Wirajaya menerangkan, capaian marketing sales hingga kuartal ketiga ditopang oleh sejumlah proyek properti. Penyumbang tertinggi berasal dari proyek Podomoro Park Bandung dengan nilai marketing sales sebesar Rp 416,9 miliar. 

 

APLN Chart by TradingView

Disusul oleh proyek Podomoro City Deli Medan dengan marketing sales Rp 352,3 miliar, Pakubuwono Spring Rp 154,1 miliar, Grand Taruma Karawang Rp 100,6 miliar dan Podomoro Golf View sebesar Rp 91,6 miliar.

Agung menjelaskan, secara keseluruhan, raihan marketing sales APLN Rp 1,3 triliun sebenarnya lebih rendah dibandingkan capaian pada Q3-2020 yang senilai Rp 2,41 triliun. Penurunan signifikan berasal dari proyek-proyek lainnya yang hanya membukukan Rp 223,2 miliar pada Q3-2021, dibandingkan Rp 1,68 triliun pada Q3-2020.

Namun, Agung memberikan catatan bahwa capaian tersebut terjadi karena pada September 2020 ada penjualan lahan industri di Kawarang. "Jika tidak ada penjualan lahan industri, maka marketing sales tahun lalu hanya sebesar Rp 910 miliar, atau lebih rendah dari pencapaian tahun ini sebesar Rp 1,3 triliun," terang Agung.

Editor: Handoyo .