Akhir COVID-19 Sudah Dekat? Ilmuwan Bilang Pandemi Bisa Reda dalam Beberapa Bulan



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. COVID-19 telah mengajarkan kita arti kata “pandemi”, yakni wabah penyakit dalam skala global.

Saat ini, ada peluang bagus bahwa COVID-19 dapat berkembang menjadi sesuatu yang sama sekali berbeda: penyakit endemik, di mana penyakit selalu ada dalam komunitas, populasi, atau — dalam kasus COVID-19 — ada di mana pun di dunia.

Mungkin ironisnya, menurut para ilmuwan, penyebaran cepat varian Omicron dapat membantu mendorong COVID-19 ke status endemik dalam beberapa bulan dari sekarang.


Ada prediksi bahwa lonjakan Omicron saat ini akan mencapai puncaknya di Amerika Serikat pada pertengahan Januari. Beberapa ahli mencatat bahwa kasus telah menurun secara signifikan di Afrika Selatan, di mana varian pertama kali dilaporkan pada akhir November.

“Untuk beralih dari pandemi menjadi endemik, tingkat kekebalan populasi harus meningkat menjadi kekebalan kelompok,” jelas Dr. William Schaffner, seorang profesor kedokteran pencegahan penyakit menular di Universitas Vanderbilt di Tennessee mengatakan kepada Healthline. 

Baca Juga: Uni Eropa Sebut, Varian Omicron Mendorong Covid-19 Menjadi Endemi

Dia menambahkan, “Semakin menular virus, semakin tinggi tingkat kekebalan kawanan yang Anda butuhkan untuk meredamnya.”

Varian Omicron menyebar begitu cepat dan luas sehingga cukup banyak orang yang memiliki kekebalan melalui vaksinasi atau infeksi masa lalu. Itu sebabnya, ilmuwan menilai, pandemi COVID-19 dapat mulai mereda.

“Jika kita tidak memiliki varian baru yang muncul, maka kita bisa memiliki beberapa tingkat endemik pada awal 2022,” kata Schaffner.

Erica Susky, pakar pengendalian infeksi dan epidemiologi rumah sakit yang berbasis di Toronto, Kanada, juga berpendapat sama. COVID-19 kemungkinan akan menjadi penyakit endemik.

Baca Juga: WHO: Varian Omicron Sudah Mendominasi Kasus Covid-19 Global, Kalahkan Delta

“Jika suatu penyakit tidak menjadi endemik, satu-satunya skenario lain adalah penyakit itu dihilangkan,” kata Susky kepada Healthline. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie