KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IHS Markit melihat bahwa aktivitas manufaktur di dalam negeri masih melemah. Hal ini tercatat dalam Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang berada di level 49,3 pada Januari 2020 atau berada di bawah batas level ekspansi yang sebesar 50,0. Menurut Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih, ini salah satunya disebabkan oleh perubahan pola konsumsi masyarakat. "Saat ini orang lebih mengutamakan untuk kepentingan lain seperti kesehatan, jasa, leisure, daripada membeli barang," jelas Lana kepada Kontan.co.id, Selasa (4/2). Baca Juga: Aktivitas manufaktur lemah, omnibus law dan penurunan biaya logistik dibutuhkan
Aktivitas manufaktur masih lemah, ini tanggapan pemerintah dan ekonom
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IHS Markit melihat bahwa aktivitas manufaktur di dalam negeri masih melemah. Hal ini tercatat dalam Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang berada di level 49,3 pada Januari 2020 atau berada di bawah batas level ekspansi yang sebesar 50,0. Menurut Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih, ini salah satunya disebabkan oleh perubahan pola konsumsi masyarakat. "Saat ini orang lebih mengutamakan untuk kepentingan lain seperti kesehatan, jasa, leisure, daripada membeli barang," jelas Lana kepada Kontan.co.id, Selasa (4/2). Baca Juga: Aktivitas manufaktur lemah, omnibus law dan penurunan biaya logistik dibutuhkan