Amerika akan 'paksa' mahasiswa asing pulang ke negaranya, jika ini yang terjadi



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) mengeluarkan pengumuman yang mengejutkan. Yakni, mahasiswa asing terpaksa harus meninggalkan Amerika Serikat jika kelas di kampus mereka pada musim gugur ini mengajarkan mata kuliah secara online sepenuhnya atau transfer ke sekolah lain dengan instruksi langsung.

Melansir Reuters, belum jelas berapa banyak pemegang visa pelajar yang akan terpengaruh oleh kebijakan ini. Akan tetapi, pelajar asing adalah sumber pendapatan utama bagi banyak universitas AS karena mereka rutin membayar uang kuliah penuh.

Menurut pengumuman tersebut, ICE mengatakan, tidak akan mengizinkan pemegang visa pelajar untuk tetap di negara itu jika sekolah mereka sepenuhnya online untuk musim gugur. Siswa-siswa itu harus pindah atau meninggalkan negara itu, atau mereka berpotensi menghadapi proses deportasi.


Baca Juga: Berlaku mulai 24 Juni, ini kategori visa pekerja yang diblokir Amerika Serikat

Perguruan tinggi dan universitas telah mulai mengumumkan rencana pembelajaran untuk semester musim gugur 2020 di tengah pandemi virus corona yang berkelanjutan. Universitas Harvard pada hari Senin mengumumkan akan melakukan pengajaran kursus online untuk tahun akademik 2020-2021.

Panduan ICE berlaku untuk pemegang visa F-1 dan M-1, yang diperuntukkan bagi siswa akademik dan kejuruan. Departemen Luar Negeri mengeluarkan 388.839 F visa dan 9.518 M visa pada tahun 2019, menurut data agensi.

Baca Juga: Donald Trump batasi akses pekerja asing masuk Amerika Serikat, ini alasannya

Kebijakan ini tidak memengaruhi siswa yang mengambil kelas secara langsung. Ini juga tidak mempengaruhi siswa F-1 yang mengambil sebagian kursus online, selama universitas mereka menyatakan instruksi siswa tidak sepenuhnya digital. Siswa program kejuruan M-1 dan mahasiswa program pelatihan bahasa Inggris F-1 tidak akan diizinkan mengikuti kelas apa pun secara online.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie