Amerika Segera Ucapkan Selamat Tinggal kepada Panda-Panda China



KONTAN.CO.ID - Kebun Binatang Nasional AS pada bulan lalu mengumumkan bahwa ketiga panda mereka akan kembali ke China pada 15 November 2023, lebih awal dari perkiraan.

Ketiga panda tersebut adalah Mei Xiang, Tian Tian dan anak panda jantan mereka yang berusia 3 tahun, Xiao Qi Ji.

Mengutip NBC News, para penggemar panda berbondong-bondong mengucapkan selamat tinggal kepada beruang hitam-putih, yang telah lama menjadi salah satu atraksi utama kebun binatang.


“Ini mungkin akan memakan waktu lama, mungkin terakhir kali saya melihat panda di penangkaran. Jadi ini cukup membuat frustrasi dan juga sedikit menyedihkan,” kata Ryan Nickol, yang telah melakukan perjalanan dari Pennsylvania untuk melihat panda beberapa kali dalam beberapa minggu terakhir, mengatakan kepada NBC News.

Kepergian mereka menjadikan Zoo Atlanta sebagai satu-satunya kebun binatang di AS yang memiliki program panda raksasa. Namun perjanjian pinjaman untuk empat ekor panda di kebun binatang tersebut akan berakhir tahun depan.

Sehingga, hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa tidak akan ada lagi panda di AS untuk pertama kalinya sejak tahun 1972.

AS bukan satu-satunya negara yang menghadapi kehilangan hewan kesayangannya, yang telah lama diberikan oleh China kepada negara-negara lain dalam apa yang disebut “diplomasi panda”. 

Baca Juga: Panda-Panda Raksasa di Seluruh Dunia akan Kembali Pulang ke China

Sepasang panda satu-satunya di Inggris juga akan dikembalikan ke China dari Kebun Binatang Edinburgh pada akhir tahun ini.

Sementara, Australia dan China sedang merundingkan perpanjangan perjanjian pinjaman untuk dua ekor panda di Kebun Binatang Adelaide yang akan berakhir tahun depan.

Tergantung pada apa yang terjadi, ketiga negara tersebut bisa saja tidak lagi memiliki panda pada tahun 2024.

Eksodus panda ke kampung halamannya terjadi ketika AS dan sekutunya berselisih dengan China mengenai sejumlah masalah termasuk perdagangan, teknologi, status Taiwan, dan sikap China terhadap perang di Timur Tengah dan Ukraina. 

Baik AS maupun China telah menyatakan minatnya untuk meningkatkan hubungan kedua negara. Sementara, Presiden AS Joe Biden serta Presiden China Xi Jinping diperkirakan akan bertemu di San Francisco pada bulan ini. Hal tersebut akan menjadi interaksi pertama mereka dalam setahun terakhir.

Baca Juga: Pengamat: Joe Biden harus tanggapi Kim Jong Un dengan serius

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie