Analis jagokan PTBA dan ADRO di tengah penurunan harga batubara, ini alasannya



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tahun ini harga komoditas batubara diperkirakan masih akan tertekan. Berbagai sentimen negatif bakal menekan harga emas hitam ini, mulai dari pelemahan permintaan dari China, kondisi kelebihan pasokan (oversupply), hingga potensi pelemahan pertumbuhan ekonomi akibat mewabahnya virus Covid-19.

Meski demikian, bukan berarti saham emiten tambang batubara menjadi tidak menarik untuk dilirik investor.

Baca Juga: Virus corona menyebar, Bukit Asam (PTBA) belum merevisi panduan operasional


Di tengah ancaman pelemahan harga batubara, Analis NH Korindo Sekuritas Meilki Darmawan menilai saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) masih cukup menarik saat ini.

Meilki menilai, kedua emiten ini akan menggenjot volume penjualan dan melakukan efisiensi operasional sebagai siasat untuk mempertahankan kinerja.

Memang, kedua emiten ini bakal meningkatkan volume produksi batubara untuk tahun ini. PTBA misalnya, menargetkan mampu memproduksi 30,3 juta ton batubara atau naik sekitar 4% dari realisasi tahun 2019 yang mencapai 29,1 juta ton. Adapun tahun ini PTBA menargetkan penjualan hingga 29,9 juta ton atau naik 8% dari realisasi penjualan sepanjang 2019 yang sebesar 24,7 juta ton.

Baca Juga: Revisi RKAB, Bukit Asam (PTBA) buka peluang tambah kapasitas produksi batubara

Editor: Noverius Laoli